Benarkah Sejarah Kerajaan Kandis Merupakan Bagian Wilayah Kemaharajaan Majapahit? Yuk Simak Faktanya Disini

Benarkah Sejarah Kerajaan Kandis Merupakan Bagian Wilayah Kemaharajaan Majapahit? Yuk Simak Faktanya Disini

Benarkah Sejarah Kerajaan Kandis Merupakan Bagian Wilayah Kemaharajaan Majapahit? Yuk Simak Faktanya Disini -Foto: net-

PAGARALAMPOS.COM - Kerajaan Kandis diperkirakan menjadi salah satu Kerajaan tertua di Nusantara yang berdiri sejak tahun 1 SM.

 Letak Kerajaan Kandis berada di Koto Alang, masuk wilayah Lubuk Jambi, Kabupaten Kuantan Singingi, Riau. 

Dalam Kitab Negarakertagama, ditemukan tentang nama Kandis, yang disebut sebagai salah satu wilayah taklukan Kerajaan Majapahit.

Jika melihat sejarah, Indonesia baru pun sumber sejarah paling tua yaitu pada kerajaan Kutai Martadipura dengan bukti Prasasti Yupa.

Di dalam prasasti itu sudah terdapat bukti yang jelas terdapat kerajaan yang pernah berdiri, sehingga ada penelitian yang cukup sulit bagi para sejarawan untuk melakukan heoristiknya.

BACA JUGA:Menelusuri Keajaiban Warisan Budaya: Inilah Kisah Sejarah Penyebaran Suku Palembang, Simak Disini!

Nah, apakah ada kerajaan yang lebih tua dari Kutai Martadipura? Kala itu Pulau Jawa banyak didatangi para pengelana, pencari suaka hingga orang-orang yang melarikan diri dari daerah asalnya.

Karena Jawa memiliki wilayah yang subur dan makmur. Walaupun masih samar-samar ada beberapa desas desus terdapat kerajaan lebih tua, yakni Kerajaan Salakanagara yang terletak di jawa bagian barat.

Kerajaan ini diduga telah ada sejak abad 1 masehi. Jauh lebih tua dari Kerajaan Kutai yang berdiri pada abad ke-4 masehi. Namun tak ada bukti langsung, melainkan dapat dibuktikan dari prasasti Tapak Gajah di Bogor.

Salakanagara memiliki raja pertama bernama Dewawarman asal India, sebelumnya menjadi duta di Pulau Jawa. Menikahi Pwahaci Larasati putri kepala daerah Aki Tirem.

BACA JUGA:Pajajaran Hancur Ditangan Kesultanan Banten! Kok Bisa? Majapahit Saja Gagal! Begini Ceritanya!

Salakanagara pada masa jayanya menjadi gapura maritim, karena meliputi Jawa Barat dan pulau-pulau kecil di selat sunda. Semua kapal yang melintasi perairan itu harus singgah ke Salakanagara untuk memberikan upeti kepada raja.

Namun, sejarah materi dalam kerjaan ini masil dalam penelitian dan penyelidikan lebih lanjut.

Karena bukti heoristik yang masih kurang sehingga tidak bisa dijadikan rujukan atau patokan sejarah bahwa tela terdapat kerjaan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: