Miliki Wilayah Kekuasaan Yang Begitu Luas, Ternyata Begini Cara Majapahit Mengatur Pemerintahan Daerah
Miliki Wilayah Kekuasaan Yang Begitu Luas, Ternyata Begini Cara Majapahit Mengatur Pemerintahan Daerah-Ilustrasi-Manjakan.com
Namun, ada kasus khusus seperti yang terjadi di wilayah Madura Timur. Awalnya wilayah tersebut diperintah oleh bupati Wiraraja.
BACA JUGA:Menguak Misteri 4 Makam Misterius di Puncak Gunung Salak, Ternyata Ini 4 Nama Makam Tersebut
Namun setelah terbentuk kerajaan Majapahit dan setelah selesainya pemberontakan Rangga Lawe, Wiraraja berdiri sebagai raja kecil yang memerintahkan tiga daerah.
Selain Bupati, ada jabatan juru atau kepala daerah yang kira-kira sejajar dengan bupati atau raja kecil yang tunduk kepada raja Majapahit seperti Daha, Kahuripan, dan sebagainya.
Susunan pemerintahannya tetap mengambil pola susunan pemerintahan pusat.
Selain itu, ada pula yang dikenal dengan istilah pancatanda dalam pemerintahan daerah. Susunannya, pembesar yang paling bawah disebut buyut.
Buyut ini istilah yang lebih umumnya adalah ketua desa. Buyut atau ketua desa ini bertanggung jawab terhadap urusan di lingkup desa.
Di atas buyut ada jabatan akuwu atau kuwu. Akuwu adalah pimpinan kepala sekumpulan desa. Akuwu ini bisa dipadankan dengan jabatan lurah.
Di atas kuwu ada wadana (wedana), baru kemudian juru. Wadana ini sebenarnya berbeda dengan camat. Camat adalah jabatan baru yang dibuat pada masa kolonial.
Berikut ini kami sampikan beberapa raja di Kerajaan Majapahit yang terkenal dikarenakan berkuasa cukup lama:
1. Raja Jayanegara
Raja Jayanegara merupakan salah satu raja Majapahit yang berkuasa cukup lama, raja yang satu ini naik tahta pada tahun 1309 sampai dengan 1328.
Itu artinya Jayanegara berkuasa sekitar 17 tahun. Jayanegara sendiri merupakan raja kedua dari Kerajaan Majapahit, seorang keturunan Raja Kediri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: