Kerajaan Mahabesar Majapahit Mengalami Kegagalan dalam Menaklukkan Kerajaan Kecil, Ini Ceritanya!

Kerajaan Mahabesar Majapahit Mengalami Kegagalan dalam Menaklukkan Kerajaan Kecil, Ini Ceritanya!

Kegagalan Majapahit dalam Menaklukkan Kerajaan Kecil, Ini Ceritanya! -Tangkapan Layar-Dictio. Community

BACA JUGA:DAHSYAT! Inilah Kekuatan Kapal Jung Armada Militer Terkuat Se-Asia Tenggara Milik Majapahit

Wilayah Majapahit berkembang hingga mampu menarik simpati penduduk Daha dan Tumapel.

Niat balas dendam Raden Wijaya terbantu lebih cepat setelah adanya pasuka Khubilai Khan yang tiba pada 1293. Setelah mengalahkan Jaya Katwang, Raden Wijaya kemudian menyerang pasukan Mongol dibawah Kubulaikhan.

Setelah mengalahkan Mongol dan Kediri, Raden Wijaya kemudian diangkat menjadi raja pada tanggal 15 bulan Kartika tahun 1215. Setelah diangkat sebagai raja, Raden Wijaya kemudian bergelar Kertarajasa Jayawardhana.

Konon kekuasaan kerajaan Majapahit membentang begitu luas, namanya disegani berbagai kerajaan di Asia.

BACA JUGA:Kisah JUNG Si Kapal Perang Majapahit Yang Melegenda, Mengangkut 1000 Pasukan Untuk Berperang!

Meski berhasil mempersatukan wilayah Nusantara, Majapahit tidak bisa menguasai Pajajaran atau Sunda yang kecil.

Kerajaan Sunda bukanlah kerajaan lemah. 

Pusat pemerintahan atau ibu kota terakhir Pajajaran sebelum hancur oleh pasukan Islam dari Demak dan Banten berada di sebuah kota bernama Dayo.

Para ahli meyakini, Dayo yang dimaksud adalah kawasan yang meliputi Kabupaten Bogor dan Kota Bogor di Jawa Barat saat ini.

BACA JUGA:Miliki Kekuatan Militer yang Luar Biasa, Kapal Jung Raksasa Kerajaan Majapahit Menjadi Bukti Nyatanya

Raja memiliki istana yang sangat megah, dibangun dengan 330 pilar kayu setinggi lima depa, dengan ukiran indah di atasnya.

Kemudian pada 1856, Administrator orientalis dan kolonial John Crawfurd (1783-1868), berhasil memecahkan soal misteri lokasi Kota Dayo.

Lokasi Keraton Pakuan terletak pada lahan lemah duwur.

Yakni di atas bukit yang diapit oleh tiga batang sungai berlereng curam, yakni Cisadane, Ciliwung (Cihaliwung) dan Cipaku (anak Cisadane).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: