Luar Biasa, Kemampuan Personel Polri Tak Perlu Diragukan, Dilibatkan Misi Perdamaian Dunia

Luar Biasa, Kemampuan Personel Polri Tak Perlu Diragukan, Dilibatkan Misi Perdamaian Dunia

Foto : Kadivhubinter Polri Irjen Pol Khrisna Mukti mendampingi Komisioner Polisi PBB Faisal Shahkar pengecekan FPU.--Humas Polri

JAKARTA, PAGARALAMPOS.COM - Kemampuan personel Polri sepertinya tak diragukan dimata internasional. Sebab, aparat kepolisian republik Indonesia dilibatkan dalam misi perdamaian di luar negeri.

Untuk itu, memastikan kesiapan dan sekaligus kelayakan personel disebut Formes Police Unit, Satgas Garuda Bhayangkara, dilakukan pengecekan langsung oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Pengecekan itu untuk uji kelayakan Satgas Garuda Bhayangkara sebelum ditugaskan ke Mali oleh Komisioner Polisi PBB, Faisal Shahkar.

Bertempat di Pusat Misi Internasional Polri, Serpong, Tangerang Selatan, Senin (6/6/2023). 

BACA JUGA:Polri Usulkan Pagu Anggaran 2024 Rp.148,8 T, Angka Fantastis, Untuk Belanja Apa Aja Ya

Yang turut hadir perwakilan dari 15 negara yang memiliki FPU.

Polri bagian dari FPU untuk misi internasional tersebut dibenarkan Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri Irjen Khrisna Murti.

Dia menyampaikan dan memperlihatkan kesiapan Satgas FPU Garuda Bhayangkara. 

"Penilaian oleh PBB meliputi aspek personel, logistik, dan sistem pelatihan," ucap Irjen Pol Khrisna Mukti.

BACA JUGA:Luar Biasa, Polri Didaulat Melatih Polisi Negara di Asia-Pasific Untuk Misi PBB

Jenderal bintang dua tersebut berkesempatan menemani Faisal Shahkar. Untuk memastikan kesiapan FPU Indonesia dengan demonstrasi kemampuan personel. 

Kemampuan yang ditampilkan seperti protokol penjagaan VVIP, penanggulangan huru hara, konter teroris, dan tim polisi satwa atau K9.

Dalam sambutannya, Irjen Khrisna menyampaikan kesiapan Indonesia. Dia menyebut pemerintah Republik Indonesia telah menganggarkan puluhan juta dolar Amerika Serikat (AS) untuk kesiapan fasilitas Satgas Garuda Bhayangkara.

“Pada tahun 2023 dan 2024, kami telah mendapatkan anggaran USD 60 juta untuk melakukan pembelian peralatan yang sesuai dengan persyaratan UN," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: