WAW! Pertahankan Tradisi Asli, Benarkah Suku 'Baduy Dalam' Menolak Adanya Teknologi?

WAW! Pertahankan Tradisi Asli, Benarkah Suku 'Baduy Dalam' Menolak Adanya Teknologi?

Suku-suku Indonesia salah satunya Suku 'Baduy Dalam' -Kolase-Berbagai Sumber

Pengunjung hanya boleh menggambarkan suasana di dalamnya hanya dengan sketsa. 

Kini, Desa Baduy kerap dikunjungi wisawatan domestik maupun mancanegara. Ada beberapa aturan yang harus ditaati ketika berkunjung ke Baduy. 

Aturan-atauran tersebut berbeda untuk Baduy Luar, Baduy Dalam, dan perbatasan keduanya. 

Baduy Dalam terdiri dari tiga desa, yaitu Cikeusik, Cikertawarna, dan Cibeo. Desa Cibeo lebih terbuka terhadap pendatang. 

BACA JUGA:Bukan Cuma Sekedar Tempat Healing, Gunung Bromo Juga Memiliki Peninggalan Makam Para Wali

Namun, pengunjung tetap tidak boleh mengambil foto serta dilarang memakai sabun, sampo, odol, dan bahan kimia lainnya saat mandi karena dikhawatirkan akan merusak alam. 

Sedangkan Desa Cikeusik sangat indah dan asri, tetapi jarang dikunjungi.

Selain kearifan lokalnya, masih banyak keunikan suku Baduy Dalam, di antaranya:

Gotong Royong


--

Di banyak tempat di Indonesia, sifat gotong royong sudah banyak ditinggalkan. 

BACA JUGA:Misteri Puncak Gunung Lawu Yang Dipenuhi Makam, Masih Belum Terpecahkan Hingga Sekarang!

Namun, sifat ini masih dipertahankan oleh suku Baduy Dalam. 

Terutama saat harus pindah ke daerah yang lebih subur karena mereka merupakan suku nomaden dan penganut sistem ladang terbuka.  

Bentuk Rumah Tidak Mencerminkan Status Sosial

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: