City of Life and Death, Visualisasi yang Nyata Mengenai Betapa Kejamnya Perang (02)
City of Life and Death, Visualisasi yang Nyata Mengenai Betapa Kejamnya Perang--google.com
Pertama dikumpulkan di laut dan diberondong senapan. Yang kedua dieksekusi di lubang kubur yang sudah digali sebelumnya. Yang ketiga, dikubur hidup-hidup.
Setelah beberapa komandan Tentara Revolusi Nasional melarikan diri dari Nanking, seorang prajurit Tiongkok Letnan Lu Jianxiong dan rekannya Shunzi berusaha menghentikan sekelompok pasukan yang akan meninggalkan kota.
Tetapi ketika mereka keluar dari gerbang, mereka ditangkap oleh pasukan jepang yang telah mengelilingi kota.
BACA JUGA:The Children of Huang Shi (2008), Antara Cinta, Tanggungjawab dan Keberanian (01)
Kemudian tentara Jepang menyisir seisi kota. Prajurit Superior (kemudian Sersan) Kadokawa Masao dan orang-orangnya diserang oleh Lu Jianxiong dan satu unit kecil prajurit reguler dan non-reguler.
Mereka menembaki pasukan Jepang dari atas bangunan.
Namun pada akhirnya pasukan China harus menyerah karena banyaknya pasukan Jepang.
Para tawanan perang Tiongkok secara sistematis dikawal ke berbagai lokasi untuk dieksekusi secara massal.
BACA JUGA:The Children of Huang Shi (2008), Antara Cinta, Tanggungjawab dan Keberanian (02)
Lu jianxion, sempat dikira dia adalah tokoh utama film ini, ternyata sudah terbunuh di awal film dengan diberondong senapan di Sungai Yang Tze.
Selanjutnya cerita berpindah ke tim John Rabe dan sekretarisnya Mr Tang.
Mereka mengelola Nanking International Safety Zone. John Rabe sendiri adalah tokoh nyata dalam peristiwa Nanking.
Pebisnis ini berkebangsaan Jerman dan memanfaatkan hubungan sekutu Jerman dan Jepang untuk melindungi para pengungsi.
BACA JUGA:The Children of Huang Shi (2008), Antara Cinta, Tanggungjawab dan Keberanian (03)
Ternyata status John Rabe tidak terlalu berpengaruh, karena yang terjadi berikutnya sungguh mengejutkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: