Kebenaran Pendekar Si Pahit Lidah Utusan Majapahit di Sumsel Masih Menjadi Misteri!

Kebenaran Pendekar Si Pahit Lidah Utusan Majapahit di Sumsel Masih Menjadi Misteri!

Kebenaran Pendekar Si Pahit Lidah Utusan Majapahit di Sumsel Masih Menjadi Misteri!--

Ada pula yang berpendapat bahwa Serunting Sakti berasal dari langit, ia turun ke bumi tanpa melalui rahim seorang ibu. Selain itu, ada pula yang berpendapat bahwa Serunting Sakti adalah anak hasil hubungan gelap antara Puyang Kepala Jurai dengan Puteri Tenggang.

BACA JUGA:Keren! Ini 4 Model Rambut Pixie Cut Untuk Wajah Bulat

Di dalam Tembo Lebong terdapat cerita singkat mengenai seorang puteri yang bernama Puteri Senggang. Puteri Senggang adalah anak dari Rajo Megat, yang memiliki dua orang anak yakni Rajo Mawang dan Puteri Senggang.

Dalam tembo tersebut kisah mengenai Rajo Mawang terus berlanjut, sedangkan kisah Puteri Senggang terputus begitu saja. Hanya saja ada disebutkan bahwa Puteri Senggang terbuang dari keluarga Rajo Mawang.

Apabila kita simak cerita tentang kelahiran Serunting Sakti, diduga ada hubungannya dengan kisah Puteri Senggang ini dan ada kemungkinan bahwa Puteri Senggang inilah yang disebut oleh orang Serawai dengan nama Puteri Tenggang.

Dikisahkan bahwa Puyang Kepala Jurai yang sangat sakti jatuh cinta kepada Puteri Tenggang, tapi cintanya ditolak. Namun berkat kesaktiannya, Puyang Kepala Jurai dapat melakukan hubungan seksual dengan puteri Tenggang, tanpa disadari oleh puteri itu sendiri.

BACA JUGA:Kesaktian Si Pahit Lidah Dari 2 Cerita Berbeda, Hingga Peninggalan Batu Macan di Tanah Besemah Sumsel

Akibat dari perbuatan ini Puteri Tenggang menjadi hamil. Setelah Puteri Tenggang melahirkan seorang anak perempuan yang diberi nama Puteri Tolak Merindu barulah terjadi pernikahan antara Putri Tenggang dengan Puyang Kepala Jurai, itupun dilakukan setelah Puteri Tolak Merindu dapat berjalan dan bertutur kata.

Setelah pernikahan tersebut, keluarga Puyang Kepala Jurai belum lagi memperoleh anak untuk jangka waktu yang lama. Kemudian Puyang Kepala Jurai mengangkat tujuh orang anak, yaitu: Semidang Tungau, Semidang Merigo, Semidang Resam, Semidang Pangi, Semidang Babat, Semidang Gumay, dan Semidang Semitul.

Setelah itu barulah Puyang Kepala Jurai memperoleh seorang putera yang diberi nama Serunting. Serunting inilah yang kemudian menjadi Serunting Sakti bergelar Si Pahit Lidah. Serunting Sakti berputera tujuh orang, yaitu :

Serampu Sakti, yang menetap di Rantau Panjang (sekarang termasuk marga Semidang Alas), Bengkulu Selatan;

BACA JUGA:Benarkah ‘Si Pahit Lidah’ Pernah Menjelajahi Hutan Bukit Barisan, Simak Penjelasannya!

Gumatan, yang menetap di Pasemah Padang Langgar, Lahat;

Serampu Raye, yang menetap di Tanjung Karang Enim, Lematang Ilir Ogan Tengah (LIOT);

Sati Betimpang, yang menetap di Ulak Mengkudu, Ogan;

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: