Kisah Heroik Prajurit Tiongkok Mempertahankan Sebuah Markas Gudang pada Awal PD II

Kisah Heroik Prajurit Tiongkok Mempertahankan Sebuah Markas Gudang pada Awal PD II

Kisah Heroik Prajurit Tiongkok Mempertahankan Sebuah Markas Gudang pada Awal PD II--google.com

Tokoh percaya pada kehidupan selanjutnya (reinkarnasi) dan ada narasi tentang memberi persembahan di suatu tempat.

BACA JUGA:Sejarah dan Budaya Suku Pasemah di Sumatera Selatan

Kesimpulannya; Film ini berhasil menyajikan nilai nasionalisme dan perjuangan dengan kuat dan mampu menginspirasi.

Namun kekerasan sadis menjadikannya tontonan yang berat. Ini jadi pertimbangan kami memberi balanced value untuk Youth dan Adult. Tidak cocok untuk Kids dan Teens.

Namun di balik semua ‘adegan kekerasan’ dan ‘kesadisan perang’ seperti dipaparkan di atas, aksi heroik dan nasionalisme tentara Tiongkok melawan tentara Kekaisaran Jepang itu telah berhasil menyabet penghargaan berderet. 

BACA JUGA:Media Promosi Budaya dan Pariwisata Pagar Alam

Mulai dari Sutradara Terbaik, Sinematografi Terbaik, Arahan Artistik Terbaik dari Allywood film Critics Association Awards, Efek Visual dan Animasi Terbaik, dan film Asia Terbaik dari AACTA Awards.

Awalnya film ini akan dirilis secara internasional pada bulan Juli 2019, namun akhirnya diundur menjadi bulan Agustus 2020. 

Karya sutradara Guan Hu ini pun sangat diapresiasi oleh publik hingga meraup USD473 juta atau sekitar Rp6,6 miliar. 

BACA JUGA:Mengenal Lebih Dekat Suku Minangkabau, Budaya Hingga Pradabannya

The Eight Hundred pun menjadi film non-Hollywood dengan keuntungan terbesar tahun 2020.*

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: