KEREN! Suku Ini Disebut Jadi Keturunan Majapahit
KEREN! Suku Ini Disebut Jadi Keturunan Majapahit--
PAGARALAMPOS.COM - KEREN! Suku Ini Disebut Jadi Keturunan Majapahit
Sebuah suku yang berdiam di Jawa Timur ini disebut sebagai keturunan terakhir Majapahit.
Konon, menjelang kerajaan ini runtuh, orang Majapahit melarikan diri ke berbagai wilayah.
Majapahit merupakan kerajaan bercorak Hindu-Buddha terbesar di wilayah Nusantara. Bahkan, Prabu Hayam Wuruk, salah satu raja Majapahit, memperluas wilayah kekuasaan hingga Asia Tenggara.
BACA JUGA:Top 4 SMA di Sumatera Selatan, Salahsatunya Kereng Banget
Kerajaan mencapai masa puncak kejayaan di bawah kepemimpinan Hayam Wuruk.
Kerajaan Majapahit berpusat di wilayah Jawa Timur, tepatnya di Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto.
Hal ini dibuktikan dengan keberadaan candi-candi yang bernilai sejarah, seperti Candi Penataran, Candi Bajang Ratu, hingga Candi Wringin Lawang.
Suku Keturunan Majapahit
Menurut penelusuran detikEdu dari berbagai sumber, penduduk Majapahit masih menyisakan keturunan di salah satu suku yang dapat dijumpai di Jawa Timur. Suku keturunan terakhir Majapahit ini adalah suku Tengger.
BACA JUGA:Wajib Diketahui! Ini 9 SMA Terbaik di Lahat
Suku Tengger merupakan suku yang mendiami kaki Gunung Bromo. Seperti halnya penduduk Majapahit pada zaman dahulu, rata-rata masyarakat suku Tengger menganut agama Hindu.
Agama Hindu yang dianut suku Tengger mengalami akulturasi dengan budaya asli Tengger. Misalnya dalam penggunaan kalimat sapaan "hong ulun basuki langgeng" yang artinya Tuhan tetap memberikan keselamatan yang kekal kepada kita.
Keberadaan suku Tengger ini merupakan keturunan dari penduduk Majapahit yang melakukan pelarian saat terjadi peperangan yang menyebabkan runtuhnya kerajaan. Para ahli sejarah mengatakan, penduduk Majapahit merasa terdesak, terlebih ketika agama Islam mulai masuk ke wilayah tersebut.
Sebagian penduduk memilih mengungsi ke wilayah Bali, sementara sebagian yang lain memilih tinggal di kawasan pegunungan yang ada di Jawa Timur, seperti Gunung Bromo dan Gunung Semeru. Kejadian ini berlangsung pada abad ke-16.
BACA JUGA:Perjalanan Sejarah dan Keunikan Suku Besemah: Budaya, Bahasa, dan Identitas yang Dilestarikan
Demikian menurut catatan Robert W. Hefner dalam bukunya yang berjudul Hindu Javanese: Tengger Tradition and Islam.
Suku Tengger terkenal dengan keberagaman budaya dan ritual upacaranya. Salah satu yang populer di kalangan masyarakat luas adalah upacara Kasada atau Yadnya Kasada. Upacara ini dilakukan di hari ke-14 pada bulan Kasada dalam penanggalan Jawa.
Upacara Kasada merupakan sebuah ritual yang dilakukan sebagai bentuk ungkapan syukur dan harapan agar dijauhkan dari malapetaka.
Upacara ini dilakukan dengan melarung hasil bumi ke dalam kawah Gunung Bromo.
BACA JUGA:Satgas Yonarmed 19/105 Trk Bogani Terima Serahan 6 Pucuk Senpira dan Amunisi
Dalam perkembangannya, upacara ini menjadi salah satu hari raya umat Hindu Tengger.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: