Bukan Sekedar Nama Biasa, Ternyata Dulu Gunung Dempu Sekarang Menjadi Gunung Dempo
gunung dempo-pidi-pagaralampos.com
PAGARALAMPOS.COM - Begitu mendengar nama Dempo, hampir pasti telunjuk akan mengarah kepada sebuah gunung di Pagar Alam. Dempo adalah nama gunung, memang. Tapi dulunya bukan itu namanya melainkan.
AHMAD Bastari Suan sangat bersemangat ketika berdiskusi tentang sejarah. Maklum, dia sudah lama menekuni sejarah Besemah. Pun ketika Pagaralam Pos mengajak diskusi tentang sejarah asal muasal nama Gunung Dempo.
Diskusi ini sendiri berlangsung beberapa tahun lalu, tapi informasi-informasinya tetap dirasa tak lekang oleh waktu.
Menurut Bastari, nama Dempo dulu tidaklah dikenal dan bahkan tak pernah diucapkan samasekali. Dulu kata dia, masyarakat Besemah menyebutnya dengan nama Gunung Dempu.
BACA JUGA:5 Suku Asli Yang Ada di Provinsi Sumatera Selatan, Nomor 1 Merupakan Keturunan Majapahit
Nama Dempu sendiri kata dia, disematkan dengan latarbelakang sejarah. “Versi sejarahnya sangat banyak,”ucap Bastari.
Versi pertama kata Bastari, terkait dengan legenda pertapaan orang zaman dahulu. Konon lanjut dia, orang zaman dahulu menganggap gunung adalah tempat pertapaan.
Nah, orang-orang yang berhasil lulus pertapaan disebut dengan Empu. “Lama kelamaan, tempat pertapaan itu dinamakan Dempu. Akhirnya gunung itu disebut Dempu,” tuturnya.
Orang yang bertapa di gunung, kemudian dianggap memiliki ilmu yang tinggi jika kembali ke kampungnya.
BACA JUGA:Yuk Mengenal 5 Suku Asli yang Ada di Provinsi Sumatera Selatan, Salah Satunya Suku Pasemah
Versi selanjutnya adalah masih terkait dengan mitos atau legenda. Bastari menuturkan, legenda ini berawal dari kisah perseteruan antara Puyang Palembang dan Besemah.
Nah, lama kelamaan, perseteruan ini memuncak. Konon Puyang di Besemah bernama Raden Dempu. Dia (Raden Dampu) mengutuk anak keturanan Puyang Palembang naik gunung di Besemah.
Jika melanggar, maka akan hilang di atas gunung. Lama-lama semua orang mengenal nama gunung itu dengan nama Dempu. Akhirnya menjadi Dempo sampai sekarang.
Anggota Lembaga Adat Besemah Satarudin sepakat dengan Bastari. Kata Satar, dulu yang dikenal adalah Gunung Dempu Dempu terang dia, berasal dari Bahasa Melayu Kuno.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: