Sekolah Salam, Termasuk Sekolah Terbaik di Yogyakarta

PAGARALAMPOS.COM - Yogyakarta yang akan memasukkan anaknya ke sekolah dasar apakah sudah punya daftar SD di Yogyakarta?

Di kota pelajar ini terdapat beragam sekolah dasar, mulai dari sekolah negeri sampai dengan sekolah alternatif.

Bervariasinya metode pembelajaran di setiap sekolah setidaknya menggambarka bahwa, pendidikan bukan satu saja; mendidik tidak seragam dengan satu cara saja.

Beruntung sekali, sistem di negara kita membebaskan orangtua untuk memilih jenis pendidikan untuk anak-anaknya.

BACA JUGA:Keren! Ini 5 Rekomendasi SD Swasta Terbaik di Kota Bandung

lebih cocok dengan model sekolah fokus mengasah anak pandai membaca, menulis, dan berhitung. Ada juga yang menginginkan anaknya belajar agama lebih banyak di sekolah.

Atau, ada Parentsyang lebih sesuai dengan sekolah dengan belajar berdasarkan riset mandiri dan pengembangan motorik anak. Ada pula Parentsyang lebih tertarik memilih sekolah yang menyetel waktu pembelajaran lebih lama demi pencapaian yang dirasa lebih baik.

Kita tentu ingin melihat anak-anak kita bertanggungjawab atas keberhasilan dan kegagalan mereka sendiri. Oleh karena itu, tunjukkan kepada mereka tentang betapa menariknya proses belajar itu. Dengan begitu, motivasi untuk belajar akan menjadi minat dari dalam diri anak sendiri, dan bukan semata-mata kewajiban yang kita paksakan,” jelas Dalton.

Sanggar Anak Alam (SALAM)

BACA JUGA:Wajib Diketahui! Ini 10 Rekomendasi SD Swasta di Jakarta

SALAM (Sanggar Anak Alam) meyakini, penyelenggaraan pendidikan tidak akan cukup hanya dilakukan di dalam ruang kelas antara guru dan siswa. Diperlukan proses belajar yang secara holistik terbangun, termasuk juga relasi dengan orang tua murid dan lingkungan setempat.

Hal itu tercermin dari kegiatan pembelajarannya yang dilakukan dengan berbagai riset, eksperimen, eksplorasi dan mengekspresikan berbagai temuan pengetahuan dengan memanfaatkan lingkungan di sekitarnya sebagai media belajar.

“Sistem pembelajaran di SALAM berupaya untuk menciptakan kehidupan belajar yang merdeka di mana seluruh proses pendidikan dibangun atas dasar kebutuhan kolektif, berangkat dari kesepakatan bersama seluruh warga [murid dan fasilitator] yang belajar,” kata Wahya.*

Sumber: