Memburu Rasa Kopi yang Unik di Pagar Alam: Menelusuri Jejak Sejarah Kopi yang Ditanam Belanda

Memburu Rasa Kopi yang Unik di Pagar Alam: Menelusuri Jejak Sejarah Kopi yang Ditanam Belanda

Memburu Rasa Kopi yang Unik di Pagar Alam: Menelusuri Jejak Sejarah Kopi yang Ditanam Belanda - Foto: Dok/Pagaralampos.com/PERKEBUNAN: Area perkebunan kopi robusta di Dusun Muara Siban beberapa waktu lalu.--Pagaralampos.com

Mereka adalah keturunan dari orang-orang Jawa yang dibawa Belanda ke Pagaralam tempo dulu.

BACA JUGA:Bingkai Budaya, Mengenal Kekayaan 14 Sastra Besemah Lama Warisan Leluhur

 “Lihat saja di Tanjung Keling dan Gunung, banyak orang Jawa,”ucapnya memberikan contoh.

Aris Prayitno (33), seorang warga Pagaralam membenarkan cerita Aryo. 

Aris mengatakan, bahwa nenek moyangnya datang ke Pagaralam di zaman Belanda. Asal nenek moyangnya dari Jawa Timur.

“Transmigrasi,”ujarnya beberapa waktu lalu. 

BACA JUGA:Siapkan Mental Anda! Wisata Pantai Timang di Gunungkidul Menawarkan Keindahan Alam Sekaligus Uji Adrenalin

Demikian pula Fitri (25), warga Pagaralam lainnya. Ia mengatakan, bahwa nenek moyangnya datang ke Pagaralam di zaman Belanda. 

 

Robusta

Namun Belanda tak lama menanam arabika di Pagaralam. Kopi jenis ini kemudian diganti dengan robusta. 

“Arabika lebih rawan terkena penyakit. Arabika lebih sedikit hasilnya walaupun harganya tinggi,”ucap Aryo tentang alasan Belanda mengganti arabika menjadi robusta. 

Namun Aryo lupa kapan persisnya Belanda mengganti arabika menjadi robusta.

BACA JUGA:Bikin Ngiler! Ini 5 Rekomendasi Kuliner Terbaik Saat Berwisata Ke Palembang

Hingga kini robusta bertahan di Pagar Alam dan menjadi mayoritas di perkebunan kopi di Pagar Alam. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: