Eropa Lirik Kopi Organik Indoensia

Eropa Lirik Kopi Organik Indoensia

Foto : Pagaralampos.com Kopi : Proses penjemuran kopi usai panen.--Pagaralampos.com

 

JAKARATA, PAGARALAMPOS.COM - Data Pusat Promosi Impor Negara Berkembang aka centre for the promotion of imports from developing countries membeber, peluang pasar khususnya kopi, berkembang pesat. 

Saat ini semakin banyak konsumen Eropa yang bersedia membayar harga tinggi untuk kopi berkualitas tinggi. 

Menurut laporan konsultan pemasaran besar di India, HTF Market Intelligence, sebagaimana dilansir Trubus, saat konsumen menjadi lebih sadar tentang gaya hidup dan ingin mengadopsi kebiasaan yang lebih sehat, mereka akan beralih ke produk organik

Efek dominonya, pasar kopi organik global diprediksi tumbuh dari US$8,67 miliar pada 2021 menjadi US$10,28 miliar pada 2022.

BACA JUGA: Produksi Kopi Meningkat, Tinggal Menyisakan 1 Juta Stek Sambung Pucuk

Selama ini konsumen kopi bersertifikat organik terbesar di Eropa adalah Jerman. Di negara itu, konsumen juga makin menuntut produk yang dikelola secara berkelanjutan.

Isu keberlanjutan memicu kenaikan volume produk organik,” ujar Wakil Kepala Perwakilan Kedutaan Besar untuk Jerman di Berlin, Yul Edison, dikutip dari Trubus beberapa waktu lalu.

Dengan tujuan berkontribusi positif terhadap lingkungan, konsumen Jerman kini selektif memilih kopi organik. Indonesia berpeluang besar mengisi pasar kopi itu. 

Menurut Atase Perdagangan dari KBRI Berlin, kopi Indonesia sebenarnya memiliki segmen pasar sendiri. Dari nilai impor kopi di Jerman sebesar US$2,7 miliar, Indonesia baru mengisi 1,75%. 

BACA JUGA:Kebun Organik Tingkatkan Kualitas Kopi

Riset World Coffee Portal 2020 mengindikasikan lebih dari 50% konsumen Jerman bersedia membayar lebih demi keberlanjutan sumber-sumber kopi di dunia. 

Mereka kini sangat peduli terhadap kopi dengan syarat higienis, tingkat residu rendah, memiliki keamanan pangan, dan peduli keberlanjutan. 

Persyaratan itu melengkapi kebiasaan warga Jerman yang lebih suka menikmati kopi di rumah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: