Parah, Video Penganiayaan Brutal Viral di Media Sosial, Pelaku Diduga Adalah Anak Kompol

Parah, Video Penganiayaan Brutal Viral di Media Sosial, Pelaku Diduga Adalah Anak Kompol

Parah, Video Penganiayaan Brutal Viral di Media Sosial, Pelaku Diduga Adalah Anak Kompol - Foto: suara.com--

PAGARALAMPOS.COM - Penganiayaan brutal baru-baru ini mengejutkan media sosial. Penyerangan diduga dilakukan oleh anak Kompol Aditya Hasibuan. 

Penganiayaan tersebut di unggah oleh akun Twitter @mazzini_gsp pada Selasa sore, 25 April 2023. 

Dua video pendek menunjukkan seorang pria kecil dengan pakaian dalam menjatuhkan korban ke tanah.

Dalam tudingan itu, Aditya Hasibuan yang diduga anak Kompol Abdul Rahman menyerang mahasiswa berinisial Ken Laksamana. 

BACA JUGA:Penganiayaan David, Polisi Sebut Mario Dandy Layangkan 6 Hantaman Mematikan

 “Aditya Hasibuan anak Kompol Abdul Rahman melakukan penganiayaan terhadap Ken Admiral seorang mahasiswa. Sudah mengalami kerugian saat korban menagih ganti rugi ke rumahnya, Kompol Abdul Rahman malah menyuruh seseorang untuk mengambil senjata laras panjang,” tulisnya dalam keterangan tersebut.

Di video pertama, seorang pria bertudung hitam mencengkeram korban sambil memaki. Korban dilaporkan menyebut pelaku sebagai "moncong". 

“Kau bilang aku bencong, kau bilang!” kata pria yang menjambak korban. 

Pria itu tidak hanya mencengkeramnya, tetapi juga menendang leher dan kepala korban yang diidentifikasi sebagai siswa.

BACA JUGA:Mengejutkan, Bima Lampung yang Sempat Viral karena Kritik Pemerintah Ternyata Kini Dilaporkan ke Polisi

Beberapa orang yang terlihat dalam video hanya diam saja, tidak berani menghentikan perkelahian tersebut. Pria yang memukul korban di detik-detik terakhir itu ternyata didampingi oleh rekannya yang membelanya.

Konon pria lain ingin melecehkan pria yang sudah terlanjur beristirahat di aspal. Kemudian, di video lain, pemuda itu meludahi wajah korban lumpuh. Mata korban juga memerah.

Diberitakan Kompas.com Rabu (26/4/2023), Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumut, Kombes Sumaryono mengatakan, kronologi kejadian bermula ketika korban menanyakan hubungan pelaku dengan seorang perempuan berinisial D.

"Bermula dari chattingan dari pelapor (Ken Admiral) dan terlapor (AH). Yang mana pelapor menanyakan kepada terlapor apa hubungan terlapor dengan teman pelapor atas nama D," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: viva.com