Desa Wisata Gunung Agung Lama! Wajib Masuk List Liburanmu

Desa Wisata Gunung Agung Lama! Wajib Masuk List Liburanmu

Desa Wisata Gunung Agung Lama--

PAGARALAM,PAGARALAMPOS.COM - Setelah ‘menyulap’ belukar di puncak Bukit Tanjung Iran menjadi shelter, petani kopi di Dusun Gunung Agung Lama turun ke Sungai Selangis. Mereka hendak menyatukan kopi, bambu, dan tubing. Tergabung dalam Desa Wisata dan Sekolah Kopi (Dewi Sekopi) Besemah.

“TITIK awal tubingnya dari bawah jembatan Selangis,”ujar Kristian yang menjadi Sekretaris Dewi Sekopi Besemah. Sembari bicara demikian, ia menunjukkan jembatan yang dibangun dalam program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) pada 2014 itu.

Jembatan ini melintang di atas Sungai Selangis Dusun Gunung Agung Lama. Menurut dia ini merupakan lokasi yang pas sebagai start tubing alias olahraga jeram menggunakan ban. “Panjang rute tubingnya kurang lebih 300 meter dan sudah kita bersihkan,”katanya pula.

Hari itu (28/1), Kris memang mengajak Pagaralam Pos mengunjungi titik awal dan akhir tubing. Dari titik awal ini, Kris lalu menunjukkan lokasi akhir tubing yang berjarak sekira 300 meter dari jembatan.

BACA JUGA:5 Tempat Wisata Berbahaya di Indonesia, Bahkan Pernah Memakan Korban Jiwa

Pintu masuk titik awal tubing berada di depan kantor Kelurahan Agung Lawangan. Untuk menuju titik akhir tubing di tepian Selangis, harus berjalan kaki menuruni tebing, melintasi kebun kopi.

Durasinya kurang lebih 5 menit. “Bentuk rutenya nanti seperti ini,”ucap Kris sembari melukiskan angka S di udara.

Di titik akhir tubing ini, nampak beberapa bangunan seperti gazebo. Sejumlah anggota Dewi Sekopi Besemah nampak sibuk membuat kolam, pagar, dan jalan.

“Sebenarnya kami masih dalam tahap pembenahan. Supaya lokasi ini lebih cantik,”tutur Kris. Meski masih dalam tahap pembenahan, Desember lalu anggota Dewi Sekopi Besemah sudah menjajal rute tubing ini.

BACA JUGA:Mau Uji Nyali? Cobain 10 Tempat Wisata Angker di Semarang yang Bikin Merinding

Mutiara Terpendam

Pada mulanya adalah potensi. Kris mengatakan, Sungai Selangis memiliki potensi yang terpendam. Airnya deras dan tak terlalu lebar. Dekat pemukiman dan jalan.

Potensi ini lanjut dia, cocok untuk dijadikan lokasi tubing. “Tujuannya untuk menjadikan dusun ini sebagai desa wisata,”ucapnya.

Namun bukan hanya tubing. Kris memaparkan sebuah konsep yang ia sebut dengan Bamkotubing. Yaitu singkatan dari bambu, kopi, dan tubing. “Ini merupakan sebuah konsep wisata yang melibatkan banyak orang,”tutur Kris.

BACA JUGA: Pantai Pangubayan Bengkulu, Wisata Laut Wajib Masuk List Liburan Akhir Pekan!

Bambu lanjut Kris, merupakan wujud pemberdayaan masyarakat yang mahir dalam kerajinan tangan berbahan bambu. Mereka kelak akan didorong menghasilkan karya seperti bangku, meja, dan bahkan suvenir dari bambu.

Karya ini kelak bisa dijajakan kepada wisatawan selepas dari tubing. “Dari sini ekonomi masyarakat bisa terbantu,”ucapnya.

Sementara kopi, sudah merupakan ikon utama. Dewi Sekopi Besemah sudah memiliki jejaring produksi dan pemasaran.

Mulai dari kopi robusta pilihan dari petani binaan, penyortiran, pengepakan hingga penjualan. Sehingga wisatawan yang sudah tubing bisa membeli produk ini sebagai oleh-oleh. “Kita juga bisa mengantarkan wisatawan ke kebun kopinya langsung untuk belajar lebih jauh,”kata Kris.

BACA JUGA:7 Tempat Wisata di Banyuwangi yang Akan Bikin Kamu Ingin Traveling

Talang jadi Homestay

Salahsatu lokasi kebun petani mitra Dewi Sekopi Besemah berada di sekitar Bukit Tanjung Iran. Di sini ada pondok-pondok yang kata Kris, sudah dipersiapkan sebagai home stay alias tempat tinggal wisatawan.

“Wisatawan bisa menginap di talang dan melihat serta merasakan sendiri bagaimana menjadi seorang petani kopi,”kata Kris.

Dari talang, wisatawan akan diajak ke puncak Bukit Tanjung Iran. Di sanalah Shelter Coffee Break berada. Shelter ini juga dibuat oleh Dewi Sekopi Besemah. Shelter ini kini jadi tempat wisata utama bagi penggemar camping. “Selama tiga bulan, sudah ada 1000 pengunjung yang masuk ke shelter,”ucap Kris.

Sementara itu Ketua Dewi Sekopi Besemah Anca Ndin mengatakan, rencana pembuatan desa wisata berjalan secara bertahap. Tahap pertama yaitu pembuatan shelter sudah selesai. “Kini kami mempersiapkan tubing,”tutur Anca.

BACA JUGA: Air Terjun ini Menjadi Wisata Pilihan Di Kabupaten Dompu!

Hari itu jarum jam menunjukkan pukul 14.00 WIB. Kris nampak membuka jaketnya dan lalu ikut bergabung dengan petani lainnya membuat pagar di pintu masuk tubing. “Kita ingin seperti di Bogor yang kopi tubingnya sudah berjalan,”pungkas Kris.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: