Dukung Program Kapolri, Polda Sumsel Gelar Rakor Penanggulangan Terorisme, Radikalisme dan Intoleransi

BACA JUGA:Kapolri Pastikan Kondisi Korban Heli Pendaratan Darurat Membaik

i para peserta dalam memahami dan menggali serta mengkaji materi yang diberikan, sehingga hasil yang di diskusikan bersama dapat memberikan kontribusi.

Harapannya, rakor ini dapat dijadikan sebagai langkah terobosan dalam melakukan upaya penanggulangan terhadap berkembangnya paham, kelompok radikal, teror ataupun intoleransi.

Dengan melihat kepada fakta fakta kejadian yang telah terjadi dengan intelijen dasar penyebaran informasi terjadi secara cepat dan masif melalui media sosial yang dimiliki dengan penyebaran paham radikal.

“Yang dapat membuat polarisasi antar elemen masyarakat yang dapat menggoyang sendi sendi persatuan dan kesatuan bernegara di Indonesia khususnya di wilayah Provinsi Sumsel,” beber dia.

BACA JUGA:Polisi Bakal Investigasi Penyebab Heli Kapolda Jambi Mendarat Darurat di Kerinci

Sementara itu, dalam rakor ini juga diisi dengan pemaparan dari berbagai narasumber dari Polda yakni dari Dit Intelkam, Dit Binmas dan Bid Humas Polda Sumsel. 

Selain dari Polda, ada beberapa narasumber juga dari instansi terkait seperti Ketua FKPT Sumsel Perwakilan Kesbangpol Provinsi Sumsel.

Rakor yang digelar Hotel Swarna Dwipa  Palembang ini dihadiri langsung Ketua FKPT Sumsel Romi Apriansyah, Kabid Politik dalam negeri (Kesbangpol), H Kurniawan Kantinoko, Kasubbid Penmas Bidhumas Polda Sumsel AKBP Yenni Diarty SIK, Dir Binmas Polda Sumsel diwakili AKBP Syeh Kopek ST SH MH, Kasubdit IV Dit Intelkam, AKBP Alex Ramdan Kasubdit III  AKBP Sukarminto, para Kasat Intel Jajaran Polda Sumsel, dan para Operator Program II Prioritas Polri Sat Intel jajaran Polda Sumsel.

BACA JUGA:Kanwil Kemenkumham Sumsel Raih Penghargaan Terbaik ke-2 Penyelesaian LPJ dari KPPN Palembang

artikel ini juga ditayangkan di SUMEKS.CO dengan judul: https://sumeks.disway.id/read/655730/dukung-program-kapolri-polda-sumsel-gelar-rakor-penanggulangan-terorisme-radikalisme-dan-intoleransi/15

Sumber: