Duh! Penyaluran Kredit di Jatim Lebih Rendah dari Nasional pada 2022
Ilustrasi.google-jawapos.com-
JAKARTA,PAGARALAMPOS.COM - Penyaluran kredit di Jawa Timur belum optimal pada 2022. Pertumbuhannya lebih rendah daripada nasional. Tahun ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimistis pembiayaan Jatim bisa tumbuh 10 persen sejalan dengan target nasional.
Kepala OJK Regional 4 Jatim Bambang Mukti Riyadi menyatakan, total penyaluran kredit perbankan di Jatim pada 2022 tercatat mencapai Rp 535,3 triliun. Angka tersebut hanya naik 6,69 persen year-on-year (YoY). Kinerja itu jauh lebih rendah daripada pertumbuhan nasional yang mencapai 11,35 persen.
“Beberapa faktor membuatnya terlihat rendah,” ujar Bambang dalam Cangkrukan Media OJK Jatim di Surabaya akhir pekan laku.
Menurut dia, pelaku ekonomi Jatim didominasi industri pengolahan. Sebagian besar produknya untuk ekspor. Namun, mereka mengerem ekspansi karena negara tujuan lesu.
BACA JUGA:Doddy Mengaku Bawa Sabu Karena Takut dengan Teddy Minahasa
Di sisi lain, provinsi penghasil komoditas sedang superagresif mengingat harganya meroket. Karena itu, pertumbuhan kredit di Maluku atau Kalimantan jauh lebih tinggi daripada di Jawa.
“Bukan berarti Jatim buruk sampai tumbuh negatif. Enam persen itu sudah tinggi,” tegasnya.
Dia menjelaskan, ada tiga sektor prioritas yang menjadi penopang kredit perbankan di Jatim pada 2022. Yakni, perdagangan besar dan eceran sebesar Rp 141,5 triliun atau tumbuh 5,50 persen (YoY); industri pengolahan mencapai Rp 113 triliun atau tumbuh 6,08 persen; dan sektor pertanian, perburuan, dan kehutanan yang tercatat Rp 37,9 triliun atau naik 20,36 persen.
“Tiga besar sektor prioritas ini masih mengalami pertumbuhan yang ditopang UMKM, terutama pada sektor perdagangan besar dan eceran serta sektor pertanian, perburuan, dan kehutanan,” ujarnya.
BACA JUGA:Plafon Ruang Rawat Roboh, Pasien RSUD Nagan Raya Aceh Diungsikan
Tahun ini, lanjut dia, OJK optimistis kinerja kredit di Jatim bakal sejalan dengan nasional. Tahun ini proyeksi pertumbuhan kredit di kisaran 10–12 persen.
“Jatim seharusnya bisa tembus angka 10 persen,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah III Surabaya BCA Hendrik Sia menyatakan, target yang dipasang OJK untuk wilayah Jatim sangat masuk akal. Sebab, pergerakan kredit sudah menunjukkan tren yang positif. Tahun ini pihaknya memproyeksikan penyaluran kredit sebanyak 13 persen.
Salah satu segmen kredit yang bakal tumbuh tinggi adalah kredit UMKM. Tahun ini pihaknya memproyeksikan pertumbuhan hingga 15 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: jawapos.com