Deris Nagara, Presiden BEM SIPASA Columbia University asal Indonesia

Deris Nagara, Presiden BEM SIPASA Columbia University asal Indonesia

Deris Nagara (tengah) di event International Organization (IO) United Nations Studies Award pada Desember 2022.-Foto: net-jawapos.com

JAKARTA,PAGARALAMPOS.COM - Deris Nagara gagal di SNMPTN dan SBMPTN, tapi selalu percaya bakal mendapatkan tempat yang lebih baik. Apa yang diraihnya saat ini tak lepas dari keaktifannya berkegiatan, terutama di Paguyuban Mojang Jajaka Ciamis.

KESIBUKAN Deris Nagara yang sudah seabrek itu sekarang bertambah lagi. Mulai membuat kebijakan dan program, kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan terkait, selain peningkatan pengalaman mahasiswa di salah satu kampus top dunia: Columbia University.

Sebab, pemuda 25 tahun itu pada 22 November tahun lalu terpilih sebagai presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) School of International and Public Affairs Student Association (SIPASA). Dia pun menjadi mahasiswa pertama Indonesia yang menduduki posisi tersebut di kampus yang berlokasi di New York City, Amerika Serikat, itu.

Tanggung jawab di kampus yang masuk jajaran Ivy League (delapan perguruan tinggi elite di AS yang dikenal karena prestasi akademiknya yang ekselen) tersebut akan diembannya untuk periode 2023–2024. ”Saat itu saya membawa campaign dan platform Unity in Diversity for Our Community,” ujar penerima penghargaan Pemuda Hebat dari Kemenpora 2022 itu ketika dihubungi Jawa Pos pada Senin (13/2) pekan lalu.

BACA JUGA:Gubernur Sumsel Resmikan Kantor PCNU Pagar Alam

Bahkan, dalam mimpi terliarnya pun Deris tak pernah membayangkan bakal memimpin organisasi mahasiswa di salah satu kampus paling prestisius di dunia. Apalagi jika mengingat bagaimana selulus SMA di Ciamis, Jawa Barat, dia gagal menembus SNMPTN, SBMPTN, dan Simak UI demi bisa menggapai cita-cita menjadi dokter.

Padahal, dia pelajar berprestasi, lulusan terbaik, dan sangat aktif berkegiatan. Di SMAN 2 Ciamis, semua kegiatan ekstrakurikuler dia ikuti. Mulai OSIS, teater, seni tari, karawitan, vocal group, bahasa asing, hingga PMR.

“Yang paling aktif banget di Paguyuban Mojang Jajaka Ciamis (Pamoka). Saya bergabung pada 2013 dan masih aktif sampai sekarang. Itu salah satu platform yang membuat saya menjadi who I am today right now,” tutur Deris.

Pamoka menjadi cikal bakal Deris terjun ke masyarakat. Dari sana pula keinginannya menjadi dokter tumbuh: agar bisa memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Cita-cita yang membuat Duta Wisata Mojang Jajaka Ciamis itu rela belajar dari pagi sampai pagi.

BACA JUGA:Polisi Amankan Pemilik Sumur Minyak Ilegal yang Terbakar di Desa Keban 1 Musi Banyuasin, Ternyata Ada 3 Korban

Kala itu sebenarnya Deris sudah mendapat beasiswa penuh dari President University untuk jurusan hubungan internasional (HI). Namun, Deris bimbang. Tekadnya menjadi dokter belum padam.

Setelah melalui pergulatan batin, dia menemukan ada sisi dirinya yang sesuai di jurusan HI. Dia tertarik menjadi diplomat agar kelak bisa berkesempatan memperjuangkan isu-isu hak asasi manusia.

”Terlebih, keadaan ekonomi ortu saat itu sedang tidak baik. Papa pensiun. Kami banting setir sampai mama buka warung, mobil dijual, garasi dijadikan kios. Kalau saya ditakdirkan di kedokteran, berapa biaya yang harus dikeluarkan papa-mama,” imbuhnya.

Kuliah di President University di Cikarang, Kabupaten Bekasi, itu dia jalani pada 2014–2019. Jelang tahun akhir, dia mendapat kesempatan menimba ilmu di Belanda, persisnya di Hogeschool van Arnhem en Nijmegen, setelah lolos seleksi program pertukaran mahasiswa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: jawapos.com