Waspada Bahan Kosmetik ini Justru Berbahaya untuk Kulitmu
Waspada Bahan Kosmetik ini Justru Berbahaya untuk Kulitmu-Foto: net-
Hidroquinon merupakan bahan yang sering digunakan pada produk pemutih kulit. Bahan ini memang dapat mengurangi jumlah melanosit, yaitu sel yang memproduksi melanin.
BACA JUGA:Cegah Bau Badan Tak Sedap yang Buat Kamu Minder di Tempat Umum
Sebenarnya bahan ini diperbolehkan jika konsentrasinya dalam produk tidak lebih dari 2 persen. Namun, Anda tetap tidak disarankan menggunakannya dalam jangka panjang dan tanpa anjuran dokter.
Penggunaan jangka panjang kerap dikaitkan dengan terjadinya ochronosis, yaitu kelainan pigmentasi yang menjadikan kulit mengalami bercak hitam kebiruan.
3. Formalin
Formalin biasa digunakan untuk mengawetkan jenazah. Zat ini bersifat karsinogen yang berarti dapat memicu kanker. Beberapa jenis kosmetik bisa saja mengandung formalin, misalnya krim pelurus rambut, sabun mandi, sampo, losion, dan tabir surya.
Terlalu lama atau terlalu sering terpapar formalin, dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan pernapasan, mual dan muntah, iritasi kulit, hingga kanker.
BACA JUGA:Kulit Wajah Tampak Bersinar Saat Hamil? ini Penjelasan Pregnancy Glow
4. Phthalates
Phthalates adalah bahan kimia yang terdiri atas diethylphthalate (DEP), dimethylphthalate (DMP), dan dibutylphthalate (DBP). Zat tambahan pada kosmetik ini dapat ditemukan pada cat kuku, sampo, parfum, sabun, losion, dan hair spray.
Jika Anda sedang hamil, disarankan agar lebih berhati-hati dalam menggunakan kosmetik yang mengandung phthalates. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa phthalates bisa meningkatkan risiko terjadinya gangguan perkembangan pada anak.
5. Timbal
Timbal adalah logam beracun yang berbahaya bagi kesehatan. Logam ini kerap digunakan dalam produk lipstik.
BACA JUGA:Obat Biang Keringat Dewasa yang Mudah Ditemui di Apotik
Pada orang dewasa, penggunaan kosmetik berbahaya mengandung timbal dapat meningkatkan risiko terjadinya keracunan timbal dan kerusakan ginjal. Sedangkan pada wanita hamil, paparan timbal dalam kadar tinggi dapat menyebabkan keguguran, kelahiran prematur, dan berat badan lahir bayi rendah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: