Cerita Azzam, Anak Disabilitas Netra, Pelantun Salawat di Satu Abad NU

Cerita Azzam, Anak Disabilitas Netra, Pelantun Salawat di Satu Abad NU

Azzam Nur Mu'jizat (depan, dua dari kanan) bersama tiga anak lainnya yang melantunkan salawat Asyghil di resepsi puncak Satu Abad NU berfoto dengan Presiden Jokowi, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf dan Addie MS-Foto: net-jawapos.com

JAKARTA,PAGARALAMPOS.COM - Merinding! Demikian ungkapan banyak orang saat mendengar salawat Asyghil yang menggema di resepsi puncak Satu Abad NU di Sidoarjo, Selasa 7 Februari 2023. Demikian juga tulis netizen. Kini, salawat karya Habib Ahmad bin Umar Al-Hinduan Ba ‘Alawy itu memang sedang membanjiri medsos.

Pelantun salawat Asyghil itu empat bocah santri. Yakni, Sayed Hasan Syauqi Alaydrus, Pesantren Al Anshar Ambon, Maluku; Majda dari PP Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang; Azzam Nur Mu’jizat, Tahfidz PP Bani Anwar/SLB PKK Gedeg, Mojokerto, dan Yasmin Najma Falihah, PP Daarul Falah, Glenmore, Banyuwangi.

Dua santri tersebut adalah penyandang disabilitas netra. Salah seorang di antaranya Azzam Nur Mu’jizat. ‘’Siapa sangka di balik segala keterbatasannya, Allah SWT lebihkan bakat melantunkan salawat dengan anugerah suara yang luar biasa. Kepada para pemenang, Pemprov Jatim memberikan apresiasi berupa uang tunai. Semoga bermanfaat,’’ tulis Gubernur Khofifah Indar Parawansa di laman IG.

Sebelumnya, Azzam mengikuti audisi salawat Asyghil yang digelar NU. Banyak peserta yang ikut. Ada 634 peserta. Rata-rata suara mereka istimewa. Namun, panitia harus memilih. Hingga akhirnya nama Azzam terpilih sebagai salah satu pemenangnya. Mereka berhak tampil bersama alunan Twilite Orchestra pimpinan Addie MS.

BACA JUGA:Imigrasi Kemenkumham Babel Sambangi 2 Kapal Isap di Perairan Belinyu Bangka

Sholikhatin Munawaroj, ibunda Azzam, mengaku tidak menyangka atas capaian luar biasa tersebut. Awalnya, dia pesimistis. Maklum, dia merasa smartphone untuk rekaman suara dan video tidak mumpuni. Terlebih, Azzam itu seorang anak yang moody.

”Pokoknya kalau bikin video menunggu mood Azzam, kalau mood-nya bagus, ya kita bikin video,” terang Sholikhatin, seperti dilansir Jawa Pos Radar Mojokerto.

Selama ini, Azzam sudah kerap tampil di televisi. Namun, anak pertama pasangan Jumain dan Sholikatin Munawaroh itu tetap tidak yakin akhirnya bisa tampil di acara yang dihadiri jutaan orang itu.

’’Saya tidak pernah latihan. Soalnya, biasanya salawat itu saya gunakan saat pujian sebelum salat di masjid. Jadi, sudah hafal. Yang paling utama, salawat saya sampai kepada Kanjeng Nabi Muhammad SAW,’’ ujar Azzam.

BACA JUGA: Rumah 2 Lantai di Palembang Terbakar saat ditinggal memasak, Diduga Penyebabnya Korsleting Listrik

Pelajar SLB PKK Gedeg ini juga mengaku sangat tenang saat diumumkan menjadi pemenang. Ketika diminta untuk rekaman dan konferensi pers di kantor PBNU Jakarta pada 13 Januari lalu, Azzam juga sangat kalem. Bahkan, siswa kelas IV ini hanya butuh waktu dua hari saja untuk rekaman dan mixing bersama Addie MS.

’’Bagi saya, Allah pasti menjaga, Allah pasti menghendaki. Jika menang ya pasti menang. Kalau kalah, ya pasti kalah. Yang penting kalau menang tidak boleh bangga, kalau kalah tidak boleh sedih. Biar tidak takabur lah. Ya, Alhamdulillah menang,’’ tegasnya.

Pujian dan apresiasi pun mengalir dari banyak tokoh. Namun, pujian tersebut dianggap bocah 11 tahun itu biasa saja. Bukan sesuatu yang terlalu diistimewakan. Dia justru lebih mengedepankan makna dari salawat Asyghil itu sendiri. Azzam berharap keberkahan. Selain itu, keselamatan dari segala bentuk kezaliman sesuai makna salawat itu.

Azzam bersyukur atas anugerah yang dimiliki. Demikian juga saat mendapat kesempatan untuk bersalaman dengan Presiden Jokowi serta beberapa pejabat lainnya. Bertemu dan bersalaman dengan orang nomor satu di Indonesia tersebut juga bagian dari keberkahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: