Pendataan Susenas ‘Induknya’ Survei, Jalankan Tugas dengan Baik dan Efektif

Pendataan Susenas ‘Induknya’ Survei,  Jalankan Tugas dengan Baik dan Efektif

PEMBEKALAN: Sejumlah peserta pelatihan antusias mengikuti jalan giat yang digelar oleh BPS Kota Pagaralam. -Foto: Ist/Pagaralam Pos-

PAGARALAM POS, Pagaralam – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Pagaralam, Aldianda Maisal SE menuturkan jika pendataan Sensus Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), merupakan ‘induknya’ survei.

“Ya, kita tekankan kepada seluruh petugas di lapangan bahwa Susenas ini merupakan ‘induknya’ survei. Artinya, indikator-indikator penting akan dihasilkan dari survei Susenas,” ungkap Aldianda saat menutup pelatihan petugas Susenas-Seruti Maret 2023 Gelombang III, belum lama ini.

Dikatakan Aldianda, sebanyak 57 orang petugas lapangan telah menjalani pelatihan dan pembekalan yang diberikan langsung oleh tenaga ahli BPS Kota Pagaralam. “Pelatihan yang kita gelar itu untuk menyamakan presepsi bagi para petugas dengan memberikan pemahaman konsep-konsep definisi Susenas dan Seruti, jadi setiap kita punya kegiatan kita pun selalu mengadakan pelatihan petugas,” ujar Aldianda Maisal.

Dengan pemberian bekal itu, kata Aldianda, apa yang akan dilaksanakan petugas lapangan mereka sudah mengetahuinya. Makanya perlu dilatih semua petugas di lapangan tersebut. “Kita tentu berharap agar seluruh petugas dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan efektif, sehingga dapat menghasilkan data yang berkualitas dan berguna untuk melakukan pengambilan keputusan,” paparnya.

BACA JUGA:Sambil Bersepeda, Presiden Jokowi Cek Penataan Kota Medan

Aldianda menambahkan, keseluruhan peserta di lapangan itu ada sekitar 57 orang, tersebar di lima Kecamatan se-Kota Pagaralam, dengan mengambil sampel di Kelurahan melalui sistem random sampling.

“Petugas di lapangan yang pasti mendata ke rumah warga bisa memakan waktu hingga 2 jam. Kita mohon juga bantuan dari masyarakat yang kena sampel dan kita juga mendata keadaan sosial rumah tangga tersebut, keadaan ekonomi, mulai dari pendapatan, pengeluaran konsumsi, non konsumsi, sandang pangan dan lain sebagainya,” bebernya.

Jadi, masyarakat yang masuk dalam sampel sebut Aldi, pada pendataan itu akan dilakukan selama 1 bulan. “Data yang kita ambil itu selama 1 tahun, selama 1 tahun belakang kita lakukan lewat sistem pendataan dari rumah ke rumah. Harapan kita masyarakat bisa bekerjasama dalam kesuksesan program yang dijalankan,” imbuh Aldianda.

Angka yang didapatkan dari Susenas ini sambung Aldi, akhirnya ada garis kemiskinan untuk menentukan jumlah penduduk miskin secara makro, Indeks Pembangunan Manusia (IPM), pola konsumsi masyarakat dan lain sebagainya. “Kalau rumah tangga Seruti itu untuk melihat pola pengeluaran dan pendapatan keluarga, untuk melihat investasi yang dikeluarkan oleh rumah tangga itu,” tandasnya.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: