2023 Warning terjadi Inflasi

2023 Warning terjadi Inflasi

RAKOR: Jajaran OPD di lingkungan Pemkot Pagaralam mengikuti Vidcon Rakor terkait langkah kongkret pengendalian inflasi di daerah, belum lama ini. -Foto: Ist/Pagaralam Pos-

PALEMBANG, PAGARALAMPOS – Koordinator Fungsi Statistik Produksi BPS Sumsel, Sukerik SST, M. Si mengatakan,  pada Januari 2023 Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) tercatat mengalami inflasi sebesar 0,35 persen secara month to month (mtm). Dengan angka inflasi tahunan atau year on year (yoy) 5,34 persen.  
“Inflasi di Januari ini dapat menjadi warning kita bersama, karena di rilis kami kondisi di Januari ini menggambarkan kondisi setahun yang lalu (2022),  khususnya untuk inflasi tahunan,” katanya.
Dijelaskan, inflasi Januari yang terjadi di Sumsel gabungan Indek Harga Konsumen (IHK) di dua kota (Lubuklinggau dan Palembang) berdasarkan kelompok dikarenakan bahan makanan, minuman dan tembakau.
“Kelompok ini mengalami inflasi 1,30 persen atau andilnya terhadap inflasi sebesar 0, 40 persen,” terangnya.
Dikatakannya, bahwa satu – satunya kelompok yang mengalami deflasi pada Januari 2023, yaitu transportasi -1, 63 persen.
“Ini lebih disebabkan oleh penurunan tarif angkutan udara yang terjadi dikota Palembang maupun Lubuklinggau,” ujarnya.
Melihat angka inflasi month to month (mtm) di Januari di 0,35 persen gabungan dua kota (Lubuk Linggau dan Palembang) starting nya lebih kecil dibandingkan dengan Januari 2021 dan Januari 2022.
“Mudah – mudahan kita berharap ekonomi di tahun ini lebih stabil, sehingga angka inflasi dari bulan ke bulan bisa terkendali dengan baik,” katanya.
Sedangkan secara inflasi year on year (yoy) sebesar 5,34 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 113,30.
Inflasi yoy di Kota Palembang sebesar 5,34 persen dengan IHK sebesar 113,29 dan di Kota Lubuk Linggau sebesar 5,31 persen dengan IHK sebesar 113,40.
“Untuk yoy kita lihat berdasarkan kelompok pengeluaran semua mengalami inflasi. Inflasi terbesar dari transportasi, ini dampak dari kenaikan harga BBM,  kedua dari kelompok bahan makanan, minuman dan tembakau kita tahu sepanjang tahun lalu mengalami pergeseran harga yang fluktuatif,” jelasnya.
Sementara, kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu kelompok informasi,  komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,03 persen.
Secara series untuk angka inflasi yoy agak sedikit terbalik dengan mtm, sebab start kita di 2023 ini angka inflasi lebih tinggi dibandingkan dengan 2 tahun terakhir.
“Mudah – mudahan beberapa kebijakan pemerintah dalam pengendalian inflasi dapat berhasil mengendalikan inflasi tahunan kita di tahun ini,” harapnya.
BACA JUGA:Gubernur, Ponpes Tak Hanya Pendidikan Agama
Komoditas dominan penyumbang andil inflasi dan perubahan harga di Sumsel pada Januari 2023, yaitu Cabai merah perubahan harga 18,40 persen dengan  andil inflasi mencapai 0, 160 , rokok kretek filter perubahan harga 7,30 persen dengan andil inflasi sebesar 0,119 persen.
“Untuk rokok kretek filter ini dampak dari  karena naiknya cukai rokok,” katanya.
Selanjutnya, masih Komoditas dominan penyumbang andil inflasi dan perubahan harga di Sumsel  pada Januari 2023.
Yakni sewa rumah, bawang merah, emas perhiasan, cabe rawit, rokok kretek, bawang putih, jeruk dan beras. “Kita lihat yang paling dominan ini berasal dari kelompok makanan,” ujarnya.
BACA JUGA:Kasus Stunting Masih Ada
Sedangkan secara yoy Komoditas dominan penyumbang andil inflasi dan perubahan harga di provinsi sumatera selatan, yaitu bensin Perubahan harga 28,03 persen andil inflasi sebesar 1,006 persen, beras perubahan harga nya 14,37 persen andil inflasi 0,553 persen, cabe merah, roko kretek filter, angkutan udara, akademi/PT, bawang merah, telur ayam ras, emas perhiasan dan bahan bakar rumah tangga.
“Beras juga di tahun lalu memiliki andil inflasi yang besar, begitupun dengan cabe yang perubahan harga nya di atas 50 persen,” pungkasnya. ()
 
Berita ini sudah terbit di Harian Sumeks dengan judul  Inflasi Januari Jadi Warning

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: