Merayakan Tahun Baru Imlek 2574 Kongzili Refleksi Pembinaan Diri untuk Teraturnya Negara
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas bersama Menko PMK Saat Menghadiri Perayaan Imlek 2754 Kongzili Tingkat Nasional-kemenag.go.id -kemenag.go.id
JAKARTA, PAGARALAMPOS.COM - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) menghadiri Perayaan Hari Raya Tahun Baru Imlek 2574 Kongzili Tingkat Nasional, di Gedung Sasana Kriya Taman Mini Indonesia Indah, pada Kamis (26/1/2023).
Menko PMK dalam sambutannya menyampaikan bahwa tema perayaan Hari Raya Imlek tahun ini relevan dengan yang sedang diupayakan pemerintah, yaitu penanganan kemiskinan ekstrem.
Umat Khonghucu termasuk yang bahagia menyambut Tahun Baru yang berawal pada kelahiran Nabi Confucius pada 551 Sebelum Masehi.
Adapun tema perayaan Imlek 2574 Kongzili tahun 2023 yang dikeluarkan Matakin adalah “Teraturnya negara sesungguhnya berpangkal pada Kebersamaan dalam Keluarga (Zhi Guo Zai Qi Qi Jia).
Dewan Pakar Majelis Tinggi Agama Khonghucu (Matakin), Ws Sofyan Jimmy Yosadi menjelaskan, bagi umat Khonghucu, Tahun Baru Imlek adalah hari raya keagamaan.
Perayaan tahun baru Imlek 2574 Kongzili tingkat nasional menjadi sarana evaluasi dan transformasi diri menuju kebijaksanaan, kepekaan sosial, dan kemuliaan sebagai momentum refleksi diri untuk teraturnya negara.
Pesan ini disampaikan Ketua Umum Dewan Rohaniwan dan Pengurus Pusat dari Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin) Budi Santoso Tanuwibowo saat memberikan sambutan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta.
Dalam momen perayaan Imlek yang mengangkat tema "Teraturnya Negara Sesungguhnya Berpangkal pada Keberesan dalam Rumah Tangga" ini, Budi Santoso mengajak umat Khonghucu untuk dapat membangun kebersamaan, menjalin kesetiakawanan, dan menumbuhkan kepedulian di antara sesama warga bangsa.
BACA JUGA: Makam Para Puyang, Pengingat untuk Keturunannya
Menurut Budi Santoso Tanuwibowo, umat Khonghucu dapat membantu sukses dan teraturnya negara dengan dimulai dari diri sendiri dan rumah tangga. "Membangun bangsa adalah membangun manusia," ujar Budi di Jakarta Kamis (26/01/2023).
Budi juga mengatakan bahwa tema Imlek tahun ini diangkat juga untuk mengingatkan kembali pentingnya menjadi pribadi yang dalam keseharian selalu mengutamakan landasan kebajikan yang pokok sembari mengurus rumah tangga, mengatur negara dan ikut serta dalam perdamaian dunia.
"Bangsa ini ibarat sebuah keluarga. Jika ada satu anggota keluarga yang sakit tentu kita harus membantu. Kalau ada yang kesusahan harus kita tolong untuk itu peran serta kita semua dapat menjadi keluarga semakin solid," terang Budi.
Hal ini sejalan dengan pesan Nabi Kong Zi dalam ajaran Khonghucu yang pernah mengatakan, bahwa untuk membereskan rumah tangga harus lebih dahulu membina diri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: kemenag.go.id