Dinkes Bogor Sebut KLB 18 Kasus Campak Sudah Tuntas

Dinkes Bogor Sebut KLB 18 Kasus Campak Sudah Tuntas

Ilustrasi--jawapos.com

JAKARTA,PAGARALAMPOS.COM - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor memberikan penjelasan terkait informasi yang digulirkan oleh Dinkes Provinsi Jawa Barat, yaitu seputar kejadian luar biasa (KLB) 18 kasus campak.

Sekretaris Dinkes Kabupaten Bogor Agus Fauzi menjelaskan, KLB 18 kasus campak di wilayah Tenjo, Kabupaten Bogor, itu terjadi pada Juli 2022. Saat ini, kasus tersebut sudah selesai.

”Kita pantau perkembangannya, sampai saat ini tidak menunjukkan kasus campak di wilayah tersebut,” kata Agus seperti dilansir dari Antara.

Menurut dia, Dinkes Kabupaten Bogor awalnya menerima informasi mengenai adanya empat kasus campak di wilayah Tenjo. Dinkes menerjunkan tim surveilans mengingat penyakit tersebut dapat menular sangat cepat.

BACA JUGA:Presiden Paparkan Sejumlah Langkah Sukses Pemerintah Tangani Pandemi

Hasil kroscek lapangan, kata Agus, Dinkes Kabupaten Bogor menemukan 18 kasus terkonfirmasi campak di satu lingkungan yang sama. Saat itu pula pihaknya menetapkan status KLB dan bersurat kepada Pelaksana tugas (Plt) Bupati Bogor.

”Kami laporkan pada Juli 2022, di surat yang kami layangkan ke Pak Plt Bupati. Kasus yang sifatnya potensi KLB kita bersurat ke Plt Bupati,” papar Agus.

M enurut dia, beberapa upaya yang dilakukan kepada 18 penderita campak yaitu berupa penanganan melalui puskesmas setempat. Satu di antaranya dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Leuwiliang.

”Tidak ada satupun kasus kematian. Kemudian kami juga melakukan upaya terkait dengan penatalaksanaan, karena campak bisa dicegah dengan imunisasi,” tutur Agus Fauzi.

BACA JUGA:Pelajar SMP Rela Jadi Buruh Pabrik Batu Bata agar Bisa Lunasi Biaya Study Tour

Saat itu, lanjut Agus, Dinkes Kabupaten Bogor langsung menggelar imunisasi masal berbarengan dengan pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN). ”Semua tanpa melihat status vaksin, kita imunisasi masal campak, yang digabungkan kegiatannya dengan BIAN. Mau campak atau belum, kita imunisasi,” ujar Agus.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Bogor Adang Mulyana menyebutkan, status KLB di Tenjo berakhir dalam 10 hari sejak ditemukannya 18 kasus campak. ”(KLB) kita lakukan dua kali masa inkubasi. Setelah 20 hari kita pantau tidak ada kasus tambahan, jadi KLB-nya sudah selesai saat itu,” terang Adang.*

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: jawapos.com