KESDM Dorong Peningkatan Produksi Migas Demi Terciptanya pengelolaan migas yang lebih baik

KESDM Dorong Peningkatan Produksi Migas Demi Terciptanya pengelolaan migas yang lebih baik

KESDM Dorong Peningkatan Produksi Migas Demi Terciptanya pengelolaan migas yang lebih baik-Foto: ist-

PAGARALAMPOS.COM - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) terus melakukan upaya untuk dapat meningkatkan produksi minyak dan gas guna mengejar target produksi di tahun 2022.

Dalam rangka mengoptimalkan produksi minyak dan gas, selama 2 (dua) hari, 16-17 September 2022 SKK Migas melakukan rapat koordinasi pembahasan dengan KKKS untuk mendapatkan potensi peningkatan produksi dalam upaya pencapaian target produksi dan lifting tahun 2022.

Rapat koordinasi dipimpin langsung oleh Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, didampingi Deputi Perencanaan SKK Migas Benny Lubiantara, Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno, Deputi Keuangan dan Monetisasi SKK Migas Arief Setiawan Handoko, Deputi Dukungan Bisnis Rudi Satwiko beserta jajaran SKK Migas yang terkait.

Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral terus mendorong peningkatan produksi minyak dan gas bumi nasional, serta bersikap terbuka terhadap masukan dari pelbagai pihak terkait termasuk Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), demi terciptanya pengelolaan migas yang lebih baik.

BACA JUGA:Kunjungi Solo Safari, Presiden Jokowi Tinjau Progres Revitalisasi

"Kami telah mendengarkan keluhan dan masukan perwakilan 13 KKKS di Sumbagsel, serta mengetahui apa yang harus diperbaiki.

Kami terbuka dengan masukan-masukan tersebut dan akan melakukan apa yang menjadi pekerjaan kami," demikian disampaikan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariaji dalam pertemuannya dengan 13 KKKS Wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) di Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (19/1).

Dalam upaya memperbaiki dan menindaklanjuti masukan-masukan tersebut, Tutuka meminta agar KKKS juga bekerja sama dengan menyiapkan data yang diperlukan. "Kalau kami minta data, tolong disampaikan karena kami perlu data untuk bertemu kementerian yang lain dan menyusun kebijakan yang tepat," lanjut Tutuka.

Tutuka berharap dengan perbaikan kebijakan ini, dapat tercipta iklim investasi migas yang lebih kondusif. Ia mencontohkan, untuk meningkatkan iklim investasi migas, Pemerintah telah mengeluarkan Permen ESDM tentang Gas Suar, serta pengelolaan Migas Konvensional dan Non Konvensional.

BACA JUGA:Cuti Bersama, Presiden Jokowi Ajak Cucu Kunjungi Solo Safari

Dalam pertemuan yang juga merupakan rangkaian Management Walkthrough (MWT) Dirjen Migas ke Sumatera Selatan ini didapat sejumlah masukkan dari KKKS antara lain dukungan atas percepatan perizinan AMDAL/UKL-UPL, termasuk izin pakai wilayah hutan (industri dan/atau lindung) untuk kegiatan tambahan/baru, pemberian insentif, dukungan atas pengadaan lahan khususnya pada lahan/areal dari perkebunan kelapa sawit.

Diusulkan pula agar peraturan mengenai CCS/CCUS agar dapat segera diterbitkan sehingga dapat diimplementasikan oleh KKKS, serta isu toll fee yang tinggi untuk beberapa ruas pipa.

Masih dalam rangkaian acara Management Walkthrough (MWT), rombongan mengunjungi lokasi pengeboran sumur Benuang D-2 (BNG-D2), Wilayah Kerja Pertamina EP Asset 2 Field Adera (Pertamina Hulu Rokan Regional-1 Zona-4), di Prabumulih, Sumatera Selatan.

Pengeboran Sumur Benuang merupakan salah satu kegiatan operasi migas yang resikonya sangat tinggi, namun hingga saat ini, kegiatan yang dilakukan operator cukup lancar dengan hasil yang bagus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: