Lahat Ingin Jadi Sentra Peternakan

Lahat Ingin Jadi Sentra Peternakan

Ilustrasi.google--

PAGARALAM POS, Lahat - Upaya Pemkab Lahat untuk menghidupkan sektor peternakan, terus digenjot. Selain sudah adanya lokasi pasar hewan yang berlokasi di Kelurahan Sari Bungamas, Kota Lahat, bantuan hewan ternak ke kelompok tani terus digelontorkan.

Dimasa kepemimpinan Bupati Lahat, Cik Ujang SH, pembagian hewan ternak kepada masyarakat sudah sering dilakukan. Namun yang terbesar, pertama Senin 20 Desember 2021. Dengan bantuan sebanyak 400 ekor sapi. Diantaranya, 360 sapi betina, 40 sapi jantan. Dibagikan kepada 20 Kelompok Tani (Poktan) di Kabupaten Lahat, dengan penyerahan simbolis di Desa Suka Bakti, Kecamatan Kikim Timur.

Untuk tahun 2022, sebanyak 1.383 hewan ternak, kembali dibagikan kepada Poktan di Kabupaten Lahat. Rianciannya, 180 ekor kambing, 180 ekor bibit domba, 990 ekor ayam kampung unggul balitbangtat, dan 33 ekor sapi bali. Pembagiannya secara simbolis di Desa Lubuk Selo, Kecamatan Gumay Ulu, Rabu, 28 Desember 2022.

“Angan-angan saya, Lahat bisa mengalahkan Provinsi Lampung sebagai wilayah peternak. Bukan kita beli dari luar, tapi orang luar yang beli hewan ternak ke kita (Lahat, red),” ujar Cik Ujang, beberapa waktu lalu.

Angan-angan itu diakui Cik Ujang, setelah banyak berkeliling ke wilayah peternakan. Menurutnya, Lahat punya potensi besar untuk jadi wilayah peternakan. Selain wilayahnya yang masih luas, pakan alami peternak juga masih banyak dan mudah didapat. Karena itu, pembagian bibit hewan ternak kepada kelompok tani itu, merupakan awal untuk mencapai angan-agan itu.

“Wilayah kita luas, rumput gajah banyak. Nanti rencananya akan kita beri bantuan mesin pembuat pakan hewan ternak. Sehingga pengeluaran kebutuhan pakan hewan ternak, bisa ditekan,” kata Cik Ujang.

Cik Ujang menyebut, rencana ini juga harus didukung oleh masyarakat. Bantuan bibit hewan ternak yang telah diberikan, harus dijaga, dirawat hingga berkembang biak. Bukan dijual atau disembelih. “Bantuan ini jangan disia-siakan. Saya belikan banyak, bukan untuk disijakan jadi gulai. Setelah hewan tersebut berkembang biak, hasilnya baru boleh dijual. Tapi tetap kalau bisa dikembang biakan, sehiingga Lahat nantinya bisa dikenal sebagai wilayah peternakan,” sampai Cik Ujang.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: