Elektabilitas Ganjar Pranowo Alami Kenaikan, Anies Merosot

Elektabilitas Ganjar Pranowo Alami Kenaikan, Anies Merosot

Elektabilitas Ganjar Pranowo Saingi Anies dan Prabowo-Foto : ist-

DENPASAR,PAGARALAMPOS - Hasil survei Indikator Politik Indonesia mengumumkan raihan elektabilitas 3 nama paling potensial menjadi calon presiden di Pilpres 2024 mendatang.

 

Hasil survei Indikator Politik Indonesia menunjukan bahwa sosok Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo masih memiliki nilai elektabilitas yang tinggi dibandingkan dengan 2 nama calon yang lainnya.

 

Ganjar Pranowo meraih nilai elektabilitas yang tertinggi bahkan meningkat dari bulan November 2022 lalu bahkan sosok Anies Baswedan malah merosot.

 

Ganjar Pranowo berhasil meriah elektabilitas tertinggi dengan berhasil mencatatkan kenaikan elektabilitas sebesar 1,9 persen.

BACA JUGA:Sistem Pemilu Tertutup, Bayu: Mengikis Money Politic

 

Hal ini diungkapkan langsung oleh Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi yang ,menyebutkan hasil survei dengan simulasi tiga nama memperlihatkan elektabilitas Ganjar Pranowo berada di puncak dan terus mengalami kenaikan.

 

"Tiga nama besar, masing-masing tidak terpaut jauh. Ganjar teratas 35,8 persen," ujarnya Burhanuddin dalam pemaparannya secara virtual, Rabu 4 Januari 2023 lalu.

 

Burhanuddin menyampaikan di peringkat kedua ditempati oleh Anies Baswedan dengan elektabilitas sebesar 28,3 persen.

Sedangkan Prabowo Subianto di peringkat ketiga dengan elektabilitas sebesar 26,7 persen.

 

Lebih lanjut, Burhanuddin menuturkan tren elektabilitas Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto mengalami kenaikan.

BACA JUGA:Mengenai Wacana Sistem Pemilu Tertutup, Ini Kata Ketua KPU Pagar Alam

 

Burhanuddin merinci elektabilitas Ganjar Pranowo pada bulan November 2022 sebesar 33,9 persen atau naik 1,9 persen menjadi 35,8 persen pada bulan Desember 2022.

 

Sementara itu, elektabilitas Prabowo Subianto pada bulan November sebesar 23,9 persen atau naik sekitar 2,8 persen jadi 26,7 persen pada bulan Desember 2022.

 

Adapun Anies Baswedan mengalami penurunan yang cukup signifikan, yakni sebesar 3,9 persen dari bulan November 2022 sebesar 32,2 persen menjadi 28,3 persen pada bulan Desember 2022.

 

"Pada tiga besar bakal capres, pola dukungan terhadap Ganjar dan Anies tampak selalu berkebalikan, jika Ganjar menguat maka Anies melemah, begitu sebaliknya," ujar Burhanuddin.

BACA JUGA:Maret 2023, Tol Prabumulih - Palembang Bakal Diresmikan

 

"Tapi terhadap Prabowo, tampak dinamikanya terus bergerak ke arah penurunan, meski cenderung menguat tapi masih dalam tren yang menurun," lanjutnya.

 

Survei Indikator Politik Indonesia diselenggarakan pada 1-6 Desember 2022.

Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum.

 

Yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling.

 

Dalam survei ini jumlah sampel sebanyak 1.220 orang.

Sampel berasal dari seluruh Provinsi yang terdistribusi secara proporsional.

BACA JUGA:Polres Pagar Alam Siap Support Semua Tahapan Pemilu

 

Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 1.220 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error--MoE) sekitar ±2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.

 

 

Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check).

Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.

 

Survei terbaru yang dirilis oleh Indo Riset menunjukan sosok Ganjar Pranowo masih meraih elektabilitas tertinggi melampaui Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.

 

Ganjar Pranowo Berhasil meraih elektabilitas tertinggi dalam survei yang dilaksanakan oleh Indo Riset berdasarkan simulasi 3 kandidat calon presiden.

 

Selain elektabilitas Ganjar Pranowo, Survei Indo Riset juga menunjukan ANies BAswedan berhasil meraih suara electoral yang cukup tinggi dengan berhasil melampaui Prabowo Subianto.

 

Hasil Survei dari Indo Riset ini menunjukan kalau elektabilitas Anies BAswedan berhasil meriah angka yang cukup signifikan dari yang berhasil diraih Prabowo Subianto.

 

"Bila pemilu Presiden dilaksanakan hari ini dan diikuti oleh 3 nama di bawah ini, siapakah yang akan bapak/ibu pilih sebagai presiden?”

 

“Dalam simulasi elektabilitas 3 nama capres, Ganjar Pranowo mendapatkan 37,1 persen," kata Peneliti Indo Riset Roki Arbi dalam konferensi pers virtual, Selasa 3 Januari 2023.

 

Dalam survei tersebut, elektabilitas Ganjar Pranowo hanya terpaut tipis dengan Eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan sebesar 30,2 persen.

 

Lalu disusul oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sebesar 27,5 persen dan yang menjawab tidak tahu sebesar 5,3 persen.

 

" Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan mengalami peningkatan dibandingkan survei Agustus, sementara Prabowo Subianto mengalami penurunan," jelas Roki Arbi.

 

Roki menuturkan bahwa pemilih Ganjar Pranowo paling banyak di daerah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Sementara itu, pemilih Anies Baswedan paling banyak di daerah Sumatera, DKI Jakarta dan Banten.

 

 

Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Survei Indikator Politik Indonesia: Elektabilitas.

Di sisi lain, kata Roki, pemilih Prabowo Subianto paling banyak di daerah Sulawesi dan Gorontalo.

Menurutnya, faktor calon wakil presiden atau cawapres masih belum memberikan efek elektabilitas terhadap ketiga figur yang didorong menjadi presiden.

 

"Faktor cawapres belum memberikan efek signifikan pada peningkatan suara capres saat dilakukan simulasi pasangan capres atau cawapres," pungkasnya.

 

Sebagai informasi, Survei Indo Riset menggunakan metode multistage random sampling dengan memperhatikan jumlah proporsionalitas antara jumlah sampel dengan jumlah pemilih di setiap provinsi. Yakni, sampel survei itu sebesar 1.120 orang.

 

Adapun margin of error dalam survei ini kurang lebih 2,92 persen dengan tingkat kepercayaan hingga 95 persen.

 

Sebaliknya, proses pengumpulan data dilaksanakan sejak 12-17 Desember 2022 melalui secara tatap muka menggunakan kuesioner.(*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: