Medsos dan Anak Kost Harus Diawasi

Medsos dan Anak Kost Harus Diawasi

SAMPAIKAN: Kepala Dinas PP dan PA sampaikan sambutan pada acara Koordinasi dan Singkronisasi Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak.-Foto: Ist-

PAGARALAM POS, Lahat - Kekerasan terhadap anak di Kabupaten Lahat masih terjadi. Berbagai pemicu yang membuat kondisi tersebut terjadi. Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PP dan PA) Kabupaten Lahat, Hj Nurlela SAg menyebut Media Sosial (Medsos) hingga anak ngekost jadi pemicunya.

Nurlela menjelaskan, anak-anak bermain medsos dan kondisi anak-anak yang jauh dari rumah misalnya ngekost, sehingga tidak ketatnya pengawasan dari orang tua, cukup bisa membuat kasus kekerasan terhadap anak terjadi. Kekerasan yang terjadi mulai dari kekersasan fisik, psikis, penelantaran anak hingga kekerasan seksual. "Pengaruh medsos memang bahaya sekali bagi anak, kurangnya pengawasan sehingga anak-anak melihat hal yang tidak diinginkan,"kata Nurlela, Jumat (5/8).

Untuk mengantisipasi hal tersebut, lanjut Nurlela tidak hanya orang tua saja, melainkan semua pihak dan masyarakat harus terlibat dalam hal melindungi anak dalam hal kekerasaan dan perlindungan khusus terhadap anak. "Kalau Pemkab telah berupaya mewujudkan Kabupaten Layak Anak (KLA) dan ada gugus tugas dalam upayanya untuk mencegah dan melindungi anak dari kekerasan anak," sampainya.

Sementara, Kepala UPTD PPA, Lena Ernawati SPd membeberkan, per Agustus 2022 pihaknya telah menerima 25 aduan mengenai kekerasaan perempuan dan anak. Sedangkan tahun 2020 ada 21 aduan dan 2021 ada 27 aduan. "Kalau tahun ini per awal bulan agustus sudah ada 25 aduan, rinciannya 16 kasus anak 9 kasus perempuan," pungkasnya.

Litran Efendi, selaku anggota Komisi IV DPRD Lahat menilai, pengawasan orang memang dirasa sangat penting agar anak terhindar dari sejumlah tindak kekerasan. Apalagi saat ini, anak-anak tidak bisa lepas dari pengaruh media sosial. Pengawasan ini penting, agar anak tidak memanfaatkan medsos untuk arah yang tidak baik. "Awasi anak-anak, penggunaan medsos cukup untuk mencari ilmu pengetahuan, bukan untuk hal-hal aneh," ujarnya.

Selain itu, Politisi PDI Perjuangan ini juga meminta, peran pengawasan banyak pihak, seperti pemerintah desa/kelurahan. Jika mendapati atau mengetahui ada anak yang mulai berprilaku menyimpang, untuk segera bisa menegurnya.

"Ini untuk anak-anak kita, jika semuanya tidak perduli, rusak sudah generasi penerus kita. Kepada penegak hukum, untuk pelaku tindak asusila, tindak dengan tegas agar kejadian serupa tidak terulang," pesannya. (her18)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: