Sejarah Museum Kereta Api Ambarawa, Lokasi, & Fasilitas Wisata Yang harus Diketahui!
Kereta Api -colase-net
Kemajuan moda transportasi lain seperti mobil dan bus membuat kereta api uap kehilangan popularitasnya
BACA JUGA:Sejarah Gunung Prau: Jejak Alam Purba dan Kisah Legenda di Negeri Atas Awan!
Namun, PT Kereta Api Indonesia (KAI) menjaga stasiun ini sebagai bagian dari sejarah perkeretaapian Indonesia, terutama lokomotif uap. Museum Kereta Api Ambarawa resmi dibuka untuk publik pada tahun 1978.
Aktivitas yang Bisa Dilakukan di Museum Kereta Api Ambarawa
Berwisata ke museum memang menjadi kegiatan edukasi yang menyenangkan bagi berbagai kalangan.
Selain bisa memahami sejarah, kini banyak museum yang memberikan pengalaman baru bagi pengunjung. Berikut aktivitas yang bisa kamu lakukan di Museum Kereta Api Ambarawa.
1. Wisata Edukasi
Museum Ambarawa atau Museum Kereta Api Indonesia (IRM) memiliki fungsi seperti museum pada umumnya.
Di sini, pengunjung bisa melihat berbagai koleksi terkait sejarah perkeretaapian Indonesia, mulai dari masa kolonial Belanda hingga sebelum kemerdekaan.
Koleksi yang ditampilkan mencakup sarana, prasarana, serta keperluan administrasi kereta api.
Beberapa koleksi perkeretaapian heritage seperti 26 lokomotif uap, empat lokomotif diesel, lima kereta api, dan enam gerbong dari berbagai daerah.
BACA JUGA:Dari Keraton Yogyakarta ke Candi Prambanan: Wisata Sejarah yang Menghubungkan Masa Lalu dan Kini
2. Naik Kereta Wisata Vintage
Jika ingin mencoba naik kereta api uap, pengunjung bisa menikmati perjalanan menggunakan Kereta Api Wisata dengan rute Ambarawa–Tuntang (PP).
Selain itu, ada juga kereta diesel vintage yang desainnya unik dan menarik.
Rute wisata lainnya adalah Ambarawa–Jambu–Bedono (PP) dengan menggunakan lokomotif uap.
Rute ini melewati rel bergerigi, yang merupakan satu-satunya rel bergerigi yang masih digunakan di Indonesia. Daya tarik utama dari kereta wisata ini adalah pemandangan alam yang indah, terutama di sekitar Rawa Pening.
BACA JUGA:Rumah Adat Banua Maoge: Kekayaan Tradisi dan Nilai Filosofis Suku Mandar
3. Lokasi Gathering dan Hiburan
Selain menjadi tempat sejarah, museum ini bisa disewa untuk berbagai kegiatan seperti pameran, pertemuan, festival, bazar, pentas seni, workshop, dan lainnya.
Karena desain arsitektur stasiun dan sarana di dalamnya masih terawat, tempat ini sering dijadikan lokasi pemotretan, syuting, atau bahkan acara pernikahan.
BACA JUGA:Mengunggkap Sejarah Rumah Bumbung: Warisan Arsitektur Tradisional Indonesia!
4. Hunting Foto
Bagi pecinta fotografi, suasana vintage di museum ini sangat cocok untuk diabadikan.
Kamu bisa mengambil berbagai foto cantik dari sarana dan fasilitas perkeretaapian yang tidak ditemukan di stasiun lain.
Namun, perlu diingat bahwa mengambil foto di museum mungkin membutuhkan izin.
Jika ada kebutuhan fotografi komersial, biasanya dibutuhkan izin dan dikenakan biaya. Selain foto di stasiun, kamu juga bisa mengabadikan pemandangan alam yang indah sambil menggunakan kereta wisata.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
