Pemkot PGA

Mengapa Aceh Sulit Dijajah Belanda? Fakta Sejarah yang Jarang Diketahui

 Mengapa Aceh Sulit Dijajah Belanda? Fakta Sejarah yang Jarang Diketahui

Mengapa Aceh Sulit Dijajah Belanda? Fakta Sejarah yang Jarang Diketahui-Foto: net -

Gerilya menjadi metode utama perlawanan. Pasukan kecil bergerak cepat, menyerang sporadis, dan memanfaatkan medan yang mereka kuasai.

BACA JUGA:Mengungkap Sejarah dan Keunikan Upacara Tabuik di Pariaman

Meskipun Belanda menguasai kota-kota, desa-desa Aceh tetap luput dari kendali penuh. Bahkan setelah Aceh dinyatakan “aman” secara administratif di awal abad ke-20, perlawanan masih terus berlangsung secara diam-diam namun efektif.

Aceh melahirkan banyak pahlawan, seperti Cut Nyak Dhien, Teuku Umar, dan Tgk. Chik di Tiro. Mereka bukan sekadar pejuang bersenjata, tetapi simbol semangat, ideologi, dan patriotisme.

Khutbah Jumat dan pengajian malam menjadi sarana menanamkan nilai-nilai perlawanan, sehingga Aceh selalu menjadi wilayah yang sulit ditaklukkan.

BACA JUGA:Monumen Dharma Yudha Mandala: Jejak Sejarah dan Semangat Perjuangan TNI AD

Ketika Indonesia merdeka, semangat Aceh tetap unik. Mereka melihat diri mereka sebagai pelopor perjuangan sebelum berdirinya Republik, bukan sekadar wilayah bawahan. Inilah alasan hubungan Aceh dengan pusat kekuasaan selalu kompleks, sejak masa kolonial hingga kini.

Belanda tak pernah mampu menguasai Aceh sepenuhnya karena wilayah ini lebih dari sekadar tanah yang bisa dijajah—Aceh adalah semangat, sejarah, dan identitas yang tak bisa ditundukkan hanya dengan senjata.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait