Monumen Dharma Yudha Mandala: Jejak Sejarah dan Semangat Perjuangan TNI AD

PAGARALAMPOS.COM - Di pusat Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, berdiri Monumen Dharma Yudha Mandala, simbol dedikasi dan kebanggaan prajurit TNI Angkatan Darat dalam menjaga kedaulatan Indonesia.

Monumen ini bukan sekadar tugu, tetapi juga pengingat nilai pengabdian tanpa pamrih kepada tanah air.

Latar Belakang Pendirian

Monumen ini dibangun sebagai penghormatan terhadap jasa para prajurit TNI AD, khususnya mereka yang bertugas di wilayah Nusa Tenggara Timur.

Nama "Dharma Yudha Mandala" berasal dari bahasa Sansekerta: Dharma berarti kewajiban atau pengabdian, Yudha berarti perjuangan, dan Mandala berarti wilayah atau tempat. Secara keseluruhan, artinya "Tempat Pengabdian dan Perjuangan".

BACA JUGA:Benarkah Sejarah Itu Penuh Rekayasa Para Pemenang?

BACA JUGA:Mengenal Gunung Sumantri: Simbol Kejayaan dan Warisan Sejarah di Tanah Papua

Wilayah Nusa Tenggara Timur memiliki sejarah panjang terkait dinamika pertahanan dan keamanan, mulai dari infiltrasi, pemberontakan, hingga gangguan perbatasan, yang membutuhkan keterlibatan aktif TNI dalam menjaga stabilitas.

Monumen ini menjadi saksi berbagai operasi militer dan misi kemanusiaan yang dilakukan TNI di kawasan timur Indonesia.

Peresmian dan Arsitektur

Monumen Dharma Yudha Mandala diresmikan pada 15 Desember 2003 oleh Kepala Staf Angkatan Darat saat itu, Jenderal Ryamizard Ryacudu, bertepatan dengan Hari Juang Kartika.

Terletak dekat Markas Komando Resor Militer (Korem) 161/Wira Sakti, monumen ini menjadi situs bersejarah sekaligus destinasi edukatif bagi masyarakat.

Secara fisik, monumen menampilkan patung prajurit bersenjata lengkap dengan ekspresi tegas dan waspada.

Di belakangnya terdapat relief yang menggambarkan aktivitas TNI AD, termasuk operasi militer, kegiatan sosial, dan pengamanan perbatasan. Setiap detail patung menekankan disiplin, ketangguhan, dan jiwa patriotik prajurit.

Sumber: