Kebun Organik Tingkatkan Kualitas Kopi
Foto : Petani mengikuti petalihan pengelolaan kebun kopi organik.--pagaralampos.com
PAGARALAMPOS.COM - Guna meningkatkan kualitas hasil produksi kopi petik merah kelompok tani di Kota Pagar Alam dilatih menciptakan kebun organik. Untuk persiapannya, Kamis (12/5) petani mengikuti pembekalan pengetahuan yang disampaikan langsung pihak Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Sumatera Selatan.
Pembekalan tersebut bertempat di lahan organik Poktan Bina Usaha 2 Talang Kromo, Kelurahan Bumi Agung, Kecamatan Dempo Utara. Pada kesempatan tersebut sedikitnya 21 orang petani yang tergabung dalam Poktan ikuti pelatihan.
Kegiatan tersebut merupakan program dari pemerintah pusat yakni untuk menciptakan kebun organik. Sebab untuk di Pagar Alam sendiri belum ada petani yang menerapkan sistem kebun organik.
Kasi Lahan Kebakaran Gangguan Usaha dan Konflik Disbun Provinsi Sumsel, Zulkifli mengatakan penerapan kebun organik ini tidak mudah melalui rangkaian kegiatan berlangsung selama 4 tahun. Seperti yang mulai diterapkan di kebun kopi di Talang Kromo oleh Poktan Bina Usaha ini baru dimulai sejak 2021 lalu.
Para peserta dibina dari berbagai aspek seperti membenahi kebun cara memetik cara panen, cara penjemuran, hingga menjadikan bubuk kopi yang berkualitas.
"Melalui kegiatan ini para petani dibina agar tidak lagi menggunakan pestisida agar kopi yang dihasilkan tidak lagi beresidu dengan pestisida," ucapnya saat dibincangi Pagaralampos.com di sela kegiatan.
Sementara Kepala dinas Pertanian Kota Pagar Alam Gunsono Mekson SE MM melalui Kabid Produksi Perkebunan Diki Herlambang STP MSi mengatakan penerapan kebun kopi organik ini masih jarang ditemui. Untuk di Sumsel, baru ada 1 kelompok tani yang sudah berhasil yakni di Lahat.
"Penilaian nanti dari pusat dan belum tentu seluruh anggota memenuhi kriteria lulus. jadi untuk di kelompok tani Bina Usaha 2 ini diharapkan memenuhi kriteria," terangnya.
Ditambahkan Diki, dengan terbentuknya kelompok tani organik diharapkan nantinya dapat menjadi contoh khususnya bagi petani yang lainnya di Kota Pagar Alam. Agar para petani tidak lagi bergantung penggunaan pestisida.
"Dengan dikelola menerapkan sistem organik maka tidak hanya kopinya menghasilkan cita rasa kopi organik melainkan juga lebih ramah lingkungan terutama untuk kesuburan tanah," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
