Inflasi Sumsel Naik 0,27 Persen pada September, Ternyata Penyebab Ini
Foto : Kepala BPS Sumsel M Wahyu.--Ist
Selain itu, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya juga tercatat menyumbang angka yang sama, yaitu 0,14 persen.
Meski demikian, beberapa kelompok pengeluaran justru mengalami penurunan harga atau deflasi.
BPS mencatat kelompok pakaian dan alas kaki turun 0,19 persen, perlengkapan dan peralatan rumah tangga 0,09 persen, serta rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,03 persen.
Secara spasial, inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Muara Enim sebesar 0,35 persen, disusul Kota Palembang 0,30 persen, dan Kota Lubuklinggau 0,27 persen.
BACA JUGA:Kenaikan Tarif Listrik Pemicu Inflasi, Month to Month 1,65%
Adapun inflasi terendah tercatat di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dengan hanya 0,03 persen.
BPS mengingatkan pentingnya koordinasi antara pemerintah daerah, BI, dan instansi terkait lainnya untuk menjaga stabilitas harga, terutama menjelang akhir tahun.
Kenaikan permintaan masyarakat pada periode Oktober hingga Desember berpotensi menambah tekanan inflasi jika tidak diantisipasi sejak dini.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
