Perang Dagang Memanas: Dampak Defisit AS Terkait China
Perang Dagang Memanas, Ternyata China Bikin AS Tekor Segini-net-
PAGARALAMPOS.COM - Perang dagang antara China dan Amerika Serikat (AS) semakin memanas, terlihat jelas dari ketegangan yang terjadi terkait tarif impor antara kedua negara.
Presiden Trump telah memberlakukan kebijakan tarif resiprokal untuk puluhan negara, yang mulai efektif pada hari ini. China menjadi satu-satunya negara yang menghadapi tarif impor tinggi dari Trump, mencapai 104%. Kebijakan ini diambil sebagai bentuk balasan setelah China kembali mengenakan tarif sebesar 34% terhadap barang-barang asal AS.
Langkah ini bertujuan untuk memulihkan industri dalam negeri AS dan mengurangi ketergantungan terhadap impor. Dengan demikian, Trump menetapkan tarif tersebut kepada negara-negara yang menyebabkan defisit neraca perdagangan bagi AS, termasuk China. Pertanyaannya adalah, seberapa besar pengaruh China terhadap defisit perdagangan AS?
BACA JUGA:Tarif Impor Dagang Tinggi: Inilah Alasan Dibalik Kebijakan Perang Dagang Trump!
Menurut laporan BBC News pada Rabu, 9 April 2025, total perdagangan barang antara AS dan China mencapai USD 585 miliar pada tahun 2024. Di sini, AS mengimpor barang dari China senilai USD 440 miliar, sementara ekspor AS ke China hanya sebesar USD 145 miliar.
Akibatnya, AS mengalami defisit perdagangan dengan China mencapai USD 295 miliar pada tahun 2024. Jumlah ini tergolong signifikan, mendekati 1% dari total perekonomian AS. Angka ini juga jauh berbeda dari klaim Trump mengenai defisit perdagangan yang mencapai USD 1 triliun.
BACA JUGA:Daya Tawar Indonesia di Tengah Kebijakan Tarif Dagang Trump: Langkah Strategis yang Perlu Ditempuh!
Di masa jabatan pertamanya, Trump telah menerapkan tarif besar terhadap China, yang kemudian dilanjutkan oleh penerusnya, Joe Biden. Akibat kebijakan ini, terjadi penurunan terhadap barang-barang yang diimpor AS dari China, dari 21% share total impor AS pada tahun 2016 menjadi hanya 13% pada tahun 2024.
Produk ekspor terbesar AS ke China adalah kedelai, yang banyak digunakan sebagai pakan babi. Selain itu, AS juga menyediakan produk farmasi dan minyak bumi ke China. Sementara itu, ekspor dari China ke AS sebagian besar terdiri dari barang elektronik, komputer, dan baterai kendaraan listrik.
BACA JUGA:WOW! Elon Musk dan Bos TikTok di Pelantikan Trump 2025! Apa Maksudnya?
Dalam kategori impor, ponsel menjadi produk terbesar yang dibeli AS dari China, menyumbang 9% dari total volume impor. Mayoritas ponsel ini diproduksi di China untuk perusahaan multinasional yang berbasis di AS, yaitu Apple.
Berikut adalah rincian produk impor dan ekspor antara China dan AS:
Ekspor AS ke China:
- Kedelai: 9%
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
