Potongan Rambut Asimetris Ketika Ketidakseimbangan Menjadi Tren
Potongan Rambut Asimetris Ketika Ketidakseimbangan Menjadi Tren--
Tidak hanya perempuan, pria pun mulai melirik gaya ini sebagai bentuk keberanian dalam penampilan.
Potongan samping yang lebih pendek, gradasi tajam, atau poni yang dipotong miring adalah wujud kecil dari revolusi ini.
Asimetris menjadi semacam “pernyataan tak bersuara” bahwa seseorang berani keluar dari barisan dan memilih jalannya sendiri.
BACA JUGA:Ingin Mengubah Gaya Rambut yang Lebih Kekinian daripada Pixie? Coba 6 Model Rambut Pendek Ini
Ada alasan psikologis di balik pilihan gaya seperti ini.
Asimetris sering kali diasosiasikan dengan keberanian mengambil risiko dan karakter yang tidak takut tampil beda.
Orang-orang yang memilih gaya ini biasanya ingin menunjukkan bahwa mereka tidak tunduk pada norma, namun tetap bisa tampil memikat.
Dalam dunia visual yang cepat menilai dari penampilan, potongan rambut bisa menjadi sinyal pertama karakter seseorang.
BACA JUGA:French Bob, Potongan Klasik Eropa yang Naik Daun di Asia
Menariknya, banyak selebriti dan tokoh kreatif yang juga mempopulerkan potongan ini.
Dari Rihanna hingga Tilda Swinton, dari Zayn Malik sampai Taeyang, semua menunjukkan bahwa ketidakseimbangan bisa menjadi lambang keberanian dan kontrol diri.
Media sosial pun menjadi panggung besar untuk menyebarkan tren ini dengan cepat ke seluruh penjuru dunia.
BACA JUGA:Tren Rambut Pendek Wanita 2025: Tampil Lebih Fresh dan Awet Muda ala Korea
Tentu saja, tidak semua orang cocok dengan potongan asimetris.
Konsultasi dengan penata rambut menjadi penting agar ketidakseimbangan yang diinginkan tetap selaras dengan bentuk wajah, jenis rambut, dan gaya hidup.
Seperti halnya seni, potongan ini butuh interpretasi yang tepat agar tidak terkesan asal potong atau gagal paham tren.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
