Pemkot PGA

Sejarah Tempe Mendoan, Gorengan Setengah Matang Asal Banyumas

Sejarah Tempe Mendoan, Gorengan Setengah Matang Asal Banyumas

Sejarah Tempe Mendoan, Gorengan Setengah Matang Asal Banyumas-pagaralampos-kolase

BACA JUGA:7 Restoran yang Menawarkan Menu Lezat Tanpa Daging untuk Pecinta Kuliner Sehat

Oleh sebab itu, mendoan dapat dianggap sebagai kuliner asli dari Banyumas jika dilihat dari proses pembuatan dan penyebutannya.

Mendoan digoreng setengah matang karena awalnya dibuat sebagai makanan yang bisa cepat disajikan.

Ini bertujuan agar proses pembuatan lebih efisien dan tidak menghabiskan waktu terlalu lama untuk menunggu hingga tempe tersebut kering. Mendoan mulai populer bersamaan dengan tempe yang berasal dari bahan kedelai yang banyak tumbuh di region Asia Tengah, termasuk China dan Indocina.

BACA JUGA:Menyusuri Kuliner Depok: Hidangan Favorit yang Wajib Dicoba

Kedelai kemudian dibawa oleh penduduk Asia Tengah saat mereka berpindah ke arah tenggara.

Mendoan juga sudah lama dinikmati oleh penduduk Banyumas.

Hidangan khas ini ternyata sudah ada lebih dari satu abad.

Namun, mulai menjadi komoditas dan dikelola secara komersial di sektor pariwisata sejak awal tahun 1960-an.

BACA JUGA:Selain Rendang, Ini 5 Kuliner Khas Padang yang Lezat dan Wajib Dicicipi!

Mendoan goreng dan bakar bisa ditemui di Alun-alun Gombong. 

Perkembangan ini sejalan dengan munculnya pusat oleh-oleh serta produk kripik dari Nyoya Sutrisno yang menawarkan variasi mendoan kering atau dikenal dengan sebutan kripik.

Filosofi orang Banyumas dapat dianalogikan dengan mendoan yang luwes dan fleksibel, mudah beradaptasi.

Namun, dalam situasi mendesak, mereka bisa menjadi keras seperti kripik yang bisa hancur jika diajak bertengkar.

Terbukti, banyak orang Banyumas di masa lalu yang menjabat sebagai tokoh penting dalam diplomasi dan militer, seperti Jenderal Soedirman, Soesilo Soedarman, Soepardjo Reostam, dan lainnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: