Pemkot PGA

Infeksi kelenjar getah bening,Ini Dia Penyebabnya Simak!

Infeksi kelenjar getah bening,Ini Dia Penyebabnya Simak!

Infeksi kelenjar getah bening,Ini Dia Penyebabnya Simak!-Pagaralampos-kolase

Gejala infeksi kelenjar getah bening dapat menyerupai penyakit lain, sehingga pemeriksaan dini sangat penting untuk menentukan diagnosis dan penanganan yang tepat.

BACA JUGA:Rahasia Sehat dari Pare, Sayuran Pahit dengan Segudang Khasiat!

Segera cari pertolongan medis jika kelenjar getah bening membengkak tanpa diketahui penyebabnya, atau disertai gejala berikut:

- Kesulitan menelan atau bernapas
- Benjolan terus membesar atau sudah muncul selama 2–4 minggu
- Benjolan keras dan tidak bergerak saat ditekan
- Demam dan berkeringat di malam hari
- Penurunan berat badan

Diagnosis Infeksi Kelenjar Getah Bening

Diagnosis infeksi kelenjar getah bening dimulai dengan wawancara mengenai kondisi pasien.

Dokter akan menanyakan:

 - Gejala yang dialami
 - Riwayat penyakit yang pernah atau sedang diderita pasien
 - Gaya hidup pasien
 - Riwayat kunjungan atau perjalanan pasien
 - Ayah pasien merupakan guru besar Filsafat di Universitas al-Jazair, dan istimewanya, ayah pasien juga dikenal di alam akademik al-Jazair

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mengetahui lokasi, ukuran, dan karakteristik kelenjar getah bening yang terinfeksi.

BACA JUGA:Gula Aren: Pemanis Tradisional dengan Banyak Khasiat untuk Tubuh!

Untuk menetapkan diagnosis, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan dalam bentuk:

- Tes darah untuk mencari tanda-tanda infeksi dan peradangan seperti peningkatan jumlah sel darah putih dan kadar protein  C Creaktif (CRP)
- Kultur darah dan tes cairan getah bening untuk mengidentifikasi jenis kuman penyebab infeksi
- Biopsi kelenjar getah bening dengan mengambil sampel jaringan getah bening untuk diperiksa di bawah mikroskop
- Foto Rontgen atau CT scan untuk mencari sumber infeksi atau mendeteksi kemungkinan adanya tumor

Pengobatan Infeksi Kelenjar Getah Bening

Pengobatan dilakukan sesuai jenis infeksi, tingkat keparahan kondisi, usia, dan riwayat kesehatan pasien.

Beberapa metode pengobatan meliputi:

Obat-obatan

Beberapa obat yang dapat diberikan oleh dokter antara lain:

- Antibiotik seperti amoxicillin, sefalosporin, atau doxycycline
- Antivirus seperti valganciclovir dan ganciclovir
- Antijamur seperti voriconazole dan amphotericin B
- Antiparasit seperti pyrimethamine dan leucovorin

Bedah

Infeksi kelenjar getah bening jarang ditangani dengan operasi.

Namun, apabila kondisi ini menyebabkan abses, dokter mungkin akan mempertimbangkan untuk melakukan bedah untuk mengeluarkan nanah.

Tindakan bedah biasanya disertai dengan pengobatan antibiotik.

BACA JUGA:Manfaat Biji Selasih bagi Kesehatan Tubuh yang Jarang Diketahui!

Perawatan Mandiri

Selain penanganan di atas, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membantu meredakan gejala infeksi kelenjar getah bening, seperti:

- Mengonsumsi obat seperti ibuprofen, paracetamol, atau naproxen untuk meredakan peradangan dan nyeri
- Menggunakan kompres es untuk meredakan pembengkakan atau kompres hangat untuk mengurangi nyeri
  Istirahat cukup
- Tidur dengan mengganjal atau meninggikan area kelenjar getah bening yang bengkak

Komplikasi Infeksi Kelenjar Getah Bening

Dalam sebagian besar kasus, infeksi kelenjar getah bening bisa sembuh dengan penanganan yang tepat.

Namun, pembengkakan bisa bertahan lebih lama meskipun infeksi telah teratasi.

Jika tidak ditangani, infeksi kelenjar getah bening dapat menyebabkan komplikasi berikut:

- Abses yang pecah
- Selulitis, yaitu penyebaran infeksi ke kulit dan jaringan lunak sekitar kelenjar getah bening
- Sepsis, yaitu penyebaran infeksi ke aliran darah yang bisa berakibat fatal

Pencegahan Infeksi Kelenjar Getah Bening

Pencegahan infeksi kelenjar getah bening dapat dilakukan dengan menjalani gaya hidup sehat.

Beberapa upaya yang bisa dilakukan adalah:

Pencegahan infeksi kelenjar getah bening dapat dilakukan dengan menjalani gaya hidup sehat. Berikut beberapa upaya yang dapat dilakukan:

- Mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir atau hand sanitizer  
- Tidak berbagi penggunaan barang pribadi, seperti sikat gigi, pisau cukur, atau gunting kuku  
- Membersihkan ruangan secara rutin dengan disinfektan  
- Melakukan perawatan luka gores dengan antiseptik  
- Tidak menyentuh mata, hidung, atau mulut sebelum mencuci tangan  
- Memastikan makanan yang diolah benar-benar matang sebelum dimakan  
- Tidak melakukan kontak dengan orang yang sakit  
- Menjalani vaksinasi sesuai jadwal yang ditentukan oleh dokter

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: