Pemkot PGA

Ahli Gizi Ingatkan Bahaya Tren Diet Ekstrem yang Marak di Kalangan Anak Muda

Ahli Gizi Ingatkan Bahaya Tren Diet Ekstrem yang Marak di Kalangan Anak Muda

Bahaya Tren Diet Ekstrem -net-kolase

PAGARALAMPOS.COM - Tren diet ekstrem sedang menjadi fenomena yang cukup populer di kalangan anak muda saat ini. Mulai dari diet ketogenik super ketat, puasa intermiten yang berlebihan, hingga diet hanya dengan konsumsi satu jenis makanan tertentu, berbagai metode ini dianggap sebagai jalan cepat untuk menurunkan berat badan.

Namun, ahli gizi memperingatkan bahwa kebiasaan ini dapat menimbulkan risiko kesehatan serius jika tidak dilakukan dengan tepat dan pengawasan yang memadai.

Menurut Dr. Andini Kusuma, ahli gizi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, tren diet ekstrem sering kali dilakukan tanpa pemahaman yang cukup tentang kebutuhan nutrisi tubuh.

BACA JUGA:Manfaat Telur Rebus bagi Kesehatan Tubuh: Sumber Nutrisi Murah dan Kaya Gizi!

“Diet yang terlalu ketat atau tidak seimbang bisa menyebabkan kekurangan zat gizi penting seperti vitamin, mineral, dan protein, yang berpotensi menimbulkan gangguan metabolisme, masalah pencernaan, hingga gangguan hormonal,” ujarnya.

Fenomena diet ekstrem ini semakin diperparah oleh pengaruh media sosial yang menampilkan berbagai “transformasi tubuh” dalam waktu singkat, sehingga banyak anak muda terdorong mencoba metode yang belum tentu aman bagi kesehatan jangka panjang.

“Pengaruh influencer dan tren viral sering membuat anak muda tergesa-gesa melakukan diet tanpa konsultasi medis,” tambah Dr. Andini.

BACA JUGA:Rahasia Khasiat Buah Campolay bagi Kesehatan: Kaya Gizi dan Antioksidan Alami

Kementerian Kesehatan juga turut mengingatkan pentingnya pendekatan diet yang sehat dan berkelanjutan, yang meliputi keseimbangan antara asupan karbohidrat, protein, lemak sehat, serta cukup konsumsi serat dan cairan.

“Diet bukan hanya soal menurunkan berat badan, tapi menjaga fungsi tubuh dan kesehatan secara keseluruhan,” kata Juru Bicara Kemenkes, dr. Sari Wijayanti.

Dampak buruk diet ekstrem tidak hanya fisik, tapi juga bisa mempengaruhi kesehatan mental, seperti munculnya gangguan makan (eating disorder) dan stres akibat tekanan untuk mencapai standar tubuh ideal yang tidak realistis.

Para ahli menyarankan agar anak muda melakukan diet dengan pendampingan profesional, menjaga pola makan seimbang, dan mengutamakan gaya hidup aktif.

BACA JUGA:Nikmat dan Menyegarkan! Ini Resep Es Kopyor Tanpa Santan yang Tetap Lezat dan Bergizi!

Untuk mencegah risiko tersebut, pemerintah dan berbagai lembaga kesehatan kini menggalakkan program edukasi nutrisi dan kesehatan lewat kampanye media sosial dan seminar-seminar kesehatan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: