Menyingkap Sejarah Candi Arjuna: Jejak Peradaban Kuno di Dataran Tinggi Dieng

Para wisatawan yang berkunjung ke area ini akan disambut dengan lanskap perbukitan yang menawan serta suasana sejuk khas pegunungan.

Pepohonan rindang dan hamparan rumput hijau membuat area ini cocok untuk bersantai dan menikmati keindahan alam.

Dari segi arsitektur, Candi Arjuna memiliki ornamen khas yang menarik, seperti pegangan tangga atau "penil" serta hiasan Kala, sosok wajah raksasa tanpa rahang yang dipercaya sebagai penjaga Candi.

Pintu masuk candi dihiasi oleh makara, simbol mitologis yang diyakini dapat menangkal energi negatif.

BACA JUGA:Kisah Sejarah Museum Sonobudoyo: Menyelami Kekayaan Budaya Jawa di Jantung Yogyakarta!

BACA JUGA:Museum Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang: Menelusuri Jejak Sejarah di Bumi Sriwijaya!

Pada bagian puncak candi terdapat istadewata, yang dalam kepercayaan Hindu diyakini sebagai tempat masuknya para dewa.

Selain Candi Arjuna, kompleks ini juga mencakup beberapa candi lain yang memiliki nama dari tokoh pewayangan, seperti Candi Semar, Srikandi, Gatotkaca, dan Sembadra.

Uniknya, meskipun tokoh pewayangan ini berasal dari kisah Mahabharata India, versi yang berkembang di Jawa memiliki perbedaan dalam alur cerita dan filosofi yang diadaptasi dari budaya lokal.

Nilai Sejarah dan Budaya

Candi Arjuna tidak hanya memiliki nilai sejarah sebagai peninggalan peradaban Hindu Kuno, tetapi juga menjadi simbol penting dalam perkembangan budaya dan spiritualitas masyarakat di Dieng.

BACA JUGA:Meyikapi Kisah Sejarah Gua Lawa: Jejak Alam dan Budaya di Perut Bumi!

BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Gua Kontilola: Keunikan Gua Penuh Stalaktit dan Kelelawar di Papua!

Pada masa perang kemerdekaan, Candi Semar yang berada di dekatnya bahkan pernah digunakan untuk menyimpan persenjataan dan perlengkapan pemujaan.

Dengan perpaduan antara sejarah, budaya, dan pesona alamnya, Candi Arjuna tetap menjadi salah satu destinasi wisata bersejarah yang menarik untuk dijelajahi.

Sumber: