15 Personel SAR Palembang Diterjunkan ke Sumatera Barat

Senin 01-12-2025,20:24 WIB
Reporter : Gusti
Editor : Gusti

PAGARALAMPOS.COM - Upaya percepatan penanganan bencana banjir bandang dan longsor di Sumatera terus dilakukan. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah pengerahan personel tambahan dari berbagai wilayah, termasuk 15 rescuer Basarnas Palembang yang malam tadi diberangkatkan menuju Sumatera Barat.

Pengiriman personel ini menjadi bagian dari operasi besar Basarnas dalam memaksimalkan pencarian dan pertolongan di lokasi-lokasi terdampak. Kondisi lapangan yang berat serta luasnya area terdampak membuat kebutuhan sumber daya manusia semakin mendesak.

Kepala Kantor SAR Palembang, Raymond Konstantin, memimpin langsung keberangkatan tim melalui jalur darat pada Minggu (30/11/2025) malam. Perjalanan diperkirakan memakan waktu hingga 30 jam menuju wilayah operasi.

Raymond mengatakan bahwa pengiriman 15 personel ini merupakan tindak lanjut instruksi Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii, yang memerintahkan tambahan kekuatan untuk mempercepat proses SAR di Sumatera Barat.

BACA JUGA:Mengulas Tragedi Letusan Gunung Tambora: Bencana Alam yang Mengguncang Peradaban

BACA JUGA:Polsek - BPBD Bersihkan Material Longsor, Jalan Lintas Negara Normal

“Betul, 15 personel kami diberangkatkan ke Sumbar untuk memperkuat Operasi SAR sesuai arahan pimpinan,” ujar Raymond pada Senin (1/12/2025).

Ia menjelaskan bahwa kehadiran unsur Basarnas dari berbagai provinsi sangat penting untuk memperkuat koordinasi dan efisiensi operasi pencarian korban. Semakin cepat penanganan dilakukan, semakin besar peluang menyelamatkan warga yang terdampak.

“Kami berharap dengan penguatan pasukan dari berbagai daerah, penanganan bencana bisa lebih cepat dan terkoordinasi. Ini demi meminimalkan jumlah korban dan membantu pemulihan masyarakat,” tambahnya.

Bencana banjir bandang dan longsor melanda sejumlah wilayah Sumatera seperti Aceh, Padang, dan Sumatera Utara dalam beberapa hari terakhir. Kerusakan infrastruktur, hilangnya pemukiman, serta akses yang terputus membuat operasi SAR harus dilakukan secara masif.

Berdasarkan data BNPB per 30 November 2025, tercatat 442 warga meninggal dunia akibat bencana tersebut, sementara 402 orang lainnya masih dinyatakan hilang. Angka ini diprediksi dapat bertambah seiring proses pencarian yang masih berlangsung.

Kategori :