Campuran inilah yang sering menyebabkan kantuk. Karena itu, penting untuk membaca label kemasan dan memastikan apakah obat tersebut mengandung bahan lain selain paracetamol.
Jika paracetamol dikonsumsi dalam bentuk tunggal—bukan kombinasi—risiko kantuk sangat kecil.
Meski termasuk aman, paracetamol tetap harus diminum sesuai dosis. Penggunaan berlebihan dapat menimbulkan masalah kesehatan serius, terutama gangguan pada hati.
BACA JUGA:Manfaat Buah Aprikot: Buah Kecil dengan Khasiat Besar yang Tak Diragukan Lagi!
Dosis umum untuk orang dewasa adalah 500–1000 mg setiap 4–6 jam, dengan batas maksimal 4.000 mg per hari. Untuk anak-anak, dosis disesuaikan dengan usia dan berat badan.
Jika digunakan sesuai aturan, paracetamol tidak mengganggu aktivitas dan tidak memengaruhi tingkat kewaspadaan.
Bagi orang yang merasa kantuk setelah meminum paracetamol, ada baiknya memperhatikan faktor lain seperti kualitas tidur, kondisi tubuh, konsumsi obat lain, atau tingkat kelelahan.
Bila rasa mengantuk muncul berulang tanpa sebab jelas, konsultasi dengan tenaga medis bisa memberikan penjelasan lebih pasti.
Pada akhirnya, paracetamol tetap menjadi obat pilihan pertama untuk meredakan demam dan nyeri ringan karena keamanannya yang sudah terbukti.
BACA JUGA:Manfaat Daun Katuk bagi Kesehatan: Dari Pelancar ASI hingga Penguat Imunitas!
Obat ini tidak dirancang untuk membuat seseorang mengantuk, sehingga aman digunakan ketika harus tetap beraktivitas.
Namun, memahami cara kerja obat dan membaca komposisinya tetap menjadi langkah penting agar penggunaan obat lebih aman dan tepat.