Situs Megalitikum Bada dan Besoa: Menguak Misteri Patung-Patu N Purba di Lembah Lore Sulawesi Tengah

Selasa 18-11-2025,17:51 WIB
Reporter : Elis
Editor : Almi

Menariknya, sebagian besar batu yang digunakan bukan berasal dari lokasi tempat arca berdiri saat ini. Hal ini menunjukkan bahwa pembuat megalit memiliki teknik transportasi dan pengolahan batu yang sangat maju untuk ukuran masa prasejarah.

Ragam Bentuk dan Keunikannya

Beberapa arca paling terkenal di Lembah Bada adalah Arca Langka, Arca Palindo, dan Arca Tokala'ea. Salah satunya, Arca Palindo, memiliki tinggi sekitar 4 meter dan menampilkan ekspresi wajah yang khas.

BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Gunung Tambora: Letusan Dahsyat yang Mengubah Dunia!

Nama “Palindo” dalam bahasa setempat berarti “yang menghibur”, walau fungsi asli dari patung ini belum diketahui dengan pasti.

Di Lembah Besoa, selain arca, juga ditemukan sarkofagus, lumpang batu, dan lesung yang memperkuat dugaan adanya aktivitas ritual, pertanian, atau upacara leluhur pada masa lampau.

Pelestarian dan Tantangan

Walaupun memiliki nilai arkeologis besar, situs Bada dan Besoa menghadapi berbagai tantangan pelestarian. Akses menuju lokasi yang cukup sulit, minimnya anggaran, serta kurangnya publikasi membuat situs ini belum banyak dikenal. Beberapa megalit bahkan mengalami kerusakan akibat faktor alam maupun tindakan manusia.

Meski begitu, pemerintah, pengelola Taman Nasional Lore Lindu, serta lembaga kebudayaan mulai meningkatkan upaya konservasi.

Penataan ulang area situs, penyediaan informasi edukatif, hingga kerja sama dengan peneliti internasional menjadi langkah untuk menjaga dan memperkenalkan situs ini kepada dunia.

BACA JUGA:Sejarah Jembatan Cirahong: Ikon Peninggalan Kolonial di Perbatasan Tasikmalaya dan Ciamis!

Potensi Wisata dan Edukasi

Situs Megalitikum Bada dan Besoa memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata budaya. Keindahan alam Lore Lindu yang berpadu dengan aura misterius patung-patung purba memberikan pengalaman unik bagi para pengunjung. Selain itu, situs ini dapat menjadi sumber pembelajaran penting tentang sejarah lokal, arkeologi, dan keberagaman budaya Indonesia.

Dengan pengelolaan yang tepat, bukan tidak mungkin situs ini suatu hari nanti diakui sebagai warisan dunia oleh UNESCO. Namun, hal itu membutuhkan kolaborasi kuat antara pemerintah, masyarakat lokal, akademisi, serta berbagai pihak yang peduli terhadap warisan budaya bangsa.

Kategori :