PAGARALAMPOS.COM - Kluwek merupakan bahan dapur yang cukup dikenal di Indonesia, terutama sebagai bumbu utama dalam masakan berkuah seperti rawon dan soto konro.
Di beberapa daerah, bahan ini juga dikenal dengan sebutan lain seperti pangi atau kepayang.
Namun, tahukah Anda bahwa kluwek berasal dari buah yang mengandung racun alami? Meski demikian, setelah melalui proses khusus, biji kluwek bisa aman dikonsumsi dan bahkan memiliki manfaat bagi kesehatan.
Asal dan Kandungan Kluwek
Kluwek berasal dari biji buah picung (Pangium edule), tanaman berukuran besar yang bentuknya mirip pohon randu dan berbuah setiap 8–9 bulan sekali. Dalam satu buah, biasanya terdapat 7 hingga 13 biji.
Biji dan daging buah picung segar mengandung senyawa sianogenik glikosida, yang dapat melepaskan asam sianida (HCN) bila rusak atau tidak diolah dengan benar. Karena itulah, biji picung segar bersifat beracun dan berbahaya untuk dikonsumsi.
BACA JUGA:Manfaat Kunyit Asam untuk Kesehatan: Rahasia Tradisional untuk Tubuh Sehat dan Bugar!
Pada masa lampau, racun dari buah ini bahkan digunakan sebagai bahan pelapis ujung panah untuk berburu.
Proses Pengolahan agar Aman Dikonsumsi
Untuk menghilangkan racun, biji picung perlu melalui proses panjang sebelum menjadi kluwek siap pakai.
Umumnya, biji direbus terlebih dahulu, kemudian dikubur dalam abu selama sekitar 40 hari. Proses ini bertujuan untuk menguraikan kandungan sianida sekaligus menghasilkan aroma dan rasa khas kluwek.
Namun, fermentasi ini tidak selalu berhasil. Bila suhu terlalu rendah atau proses tidak sempurna, kluwek bisa gagal dan menimbulkan rasa pahit.
Sebagai alternatif, biji bisa direbus, lalu dikubur dalam campuran abu dan daun pisang selama satu bulan sebelum dijemur atau direndam dua hari dalam air bersih.
BACA JUGA:Ini 5 Manfaat Bunga Kitolod bagi Kesehatan yang Jarang Diketahui, Nomor 3 Bikin Tak Terduga!
Ciri Kluwek yang Aman