5. Aswagandha
Aswagandha berperan sebagai adaptogen yang dapat menurunkan kadar hormon stres (kortisol), membantu mengurangi kecemasan, dan meningkatkan kinerja otak. Selain itu, tanaman ini juga bermanfaat untuk memperbaiki suasana hati dan kualitas tidur, yang berperan penting dalam fungsi kognitif.
6. Kurkumin
Kurkumin adalah senyawa aktif dalam kunyit dengan sifat antiinflamasi. Penelitian menunjukkan bahwa kurkumin dapat merangsang pembentukan neuron baru (neurogenesis) dan meningkatkan kadar BDNF (Brain-Derived Neurotrophic Factor), penting untuk pembelajaran dan memori.
BACA JUGA:Labu Air dan Kesehatan: 7 Keunggulan yang Wajib Kamu Tahu
7. Teh Hijau
Teh hijau mengandung L-theanine dan kafein yang bekerja sinergis. L-theanine membantu menenangkan pikiran dan meningkatkan fokus, sementara kafein memberi energi dan perhatian. Kombinasi ini menjadikan teh hijau efektif untuk mendukung daya ingat dan konsentrasi.
8. Rosemary
Selain sebagai bumbu dapur, aroma rosemary juga dapat menstimulasi otak. Beberapa studi menunjukkan bahwa menghirup aroma rosemary dapat meningkatkan kewaspadaan, konsentrasi, dan memori jangka pendek.
9. Maca
Maca, tanaman asal Peru, dikenal dapat meningkatkan energi, stamina, dan kesehatan mental. Konsumsi rutin maca membantu memperbaiki mood dan daya ingat, terutama saat menghadapi tekanan atau stres.
BACA JUGA:Ini Dampak Mengonsumsi Kopi Setelah Minum Obat: Waspadai Efeknya bagi Kesehatan Tubuh!
10. Kopi
Kopi adalah sumber kafein yang dapat meningkatkan fokus, kewaspadaan, dan suasana hati. Namun, penting untuk mengonsumsinya dalam jumlah wajar karena konsumsi berlebihan bisa menimbulkan efek samping seperti kecemasan.
Tanaman herbal dan minuman alami dapat menjadi pilihan untuk mendukung fungsi otak dan meningkatkan kecerdasan.
Efeknya bisa berbeda pada setiap individu, sehingga tetap penting menjaga pola makan seimbang, rutin berolahraga, dan tidur cukup.