PAGARALAMPOS.COM - Gunung Ciremai, atau sering juga disebut Ciremay, merupakan gunung tertinggi di Provinsi Jawa Barat dengan ketinggian sekitar 3.078 meter di atas permukaan laut.
Gunung berapi ini terletak di perbatasan antara Kabupaten Kuningan dan Majalengka, serta termasuk dalam kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) yang menjadi salah satu cagar alam penting di Indonesia.
Di balik pesonanya yang menakjubkan, Gunung Ciremai menyimpan sejarah panjang dan kisah mistis yang melekat kuat dalam budaya masyarakat Sunda.
Asal Usul dan Nama Gunung Ciremai
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah dan Kehidupan Budaya Suku Nage di Flores, Nusa Tenggara Timur!
Nama “Ciremai” dipercaya berasal dari kata ceremai atau cireme, yaitu nama pohon yang banyak tumbuh di sekitar kaki gunung pada masa lalu.
Pohon ini memiliki buah kecil berwarna hijau kekuningan dengan rasa asam segar. Seiring waktu, penyebutan ceremai berubah menjadi Ciremai, dan nama itu kini melekat sebagai identitas gunung tertinggi di Jawa Barat.
Secara geologi, Gunung Ciremai termasuk gunung berapi tipe stratovolcano yang terbentuk dari aktivitas vulkanik ribuan tahun lalu.
Para ahli memperkirakan letusan besar terakhir terjadi sekitar abad ke-17, yang meninggalkan kaldera luas di bagian puncak.
BACA JUGA:Mengulik Sebuah Asal Usul Candi Sewu, dalam Legenda Roro Jonggrang!
Sisa-sisa aktivitas vulkanik masih bisa ditemukan hingga kini, seperti munculnya sumber air panas di sekitar Desa Palutungan dan Linggarjati.
Peran Gunung Ciremai dalam Sejarah
Selain memiliki nilai geologis, Gunung Ciremai juga menyimpan nilai sejarah yang penting bagi masyarakat Jawa Barat.
Di lereng gunung ini terdapat Desa Linggarjati, tempat berlangsungnya Perundingan Linggarjati pada tahun 1946 antara Indonesia dan Belanda.
BACA JUGA:Menelusuri Legenda Putri Junjung Buih: Kisah Sakral dari Tanah Banjar!