Menelusuri Legenda Putri Junjung Buih: Kisah Sakral dari Tanah Banjar!
Contoh Cerita Rakyat Kalimantan Selatan: Putri Junjung Buih-net:foto-
PAGARALAMPOS.COM - Di tanah Kalimantan Selatan, khususnya di daerah Banjar, tersimpan sebuah legenda yang sarat makna dan dipercaya menjadi asal mula berdirinya Kerajaan Negara Dipa.
Legenda ini dikenal dengan nama Putri Junjung Buih, sebuah kisah yang penuh dengan keajaiban, mistisisme, dan pesan moral tentang kesucian serta keagungan wanita yang dipercaya sebagai titisan dewi.
Asal Mula Kisah Putri Junjung Buih
Legenda ini berawal dari masa ketika Kalimantan Selatan belum bersatu di bawah satu kekuasaan.
BACA JUGA:Teka-teki situs Gunung Padang: Bukan piramida, tetapi punden berundak
Di wilayah Amuntai, hiduplah seorang raja bernama Raja Bungsu atau Empu Jatmika, seorang tokoh bijaksana yang berasal dari tanah Jawa dan menetap di tanah Kalimantan untuk membuka kerajaan baru.
Meskipun ia berhasil membangun kerajaan yang makmur, Raja Bungsu merasa sedih karena belum memiliki keturunan yang akan mewarisi tahtanya.
Suatu hari, ia bersemedi di tepi sungai Nagara untuk memohon petunjuk dari para dewa agar diberikan seorang putra atau putri yang dapat melanjutkan pemerintahannya.
Dalam keheningan malam itu, Raja Bungsu mendengar suara gaib yang berkata bahwa seorang putri suci akan muncul dari buih di tengah sungai. Ia pun segera memerintahkan rakyatnya untuk menunggu keajaiban tersebut.
BACA JUGA:Bikin Penasaran! Inilah Sejarah Shafa dan Marwah, Dua Bukit dalam Ibadah Haji dan Umrah
Kemunculan Putri dari Dalam Buih
Beberapa hari kemudian, di sungai yang tenang, tampak buih yang menggulung dan memancarkan cahaya terang. Dari buih itu, muncul seorang bayi perempuan yang cantik jelita.
Bayi tersebut diletakkan di atas sebuah buih besar yang melayang di atas air, seolah dijunjung oleh kekuatan alam. Maka dari peristiwa itulah, ia diberi nama Putri Junjung Buih.
Keajaiban tak berhenti di situ. Ketika bayi itu diangkat dari buih, aroma harum menyelimuti seluruh tempat, dan air sungai yang semula keruh menjadi jernih.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
