Gunung Inerie adalah gunung berapi stratovulkanik aktif, meskipun belum pernah tercatat mengalami letusan besar dalam sejarah modern.
Aktivitas vulkanik gunung ini tergolong tenang, namun tanda-tanda geotermal masih terlihat di beberapa titik di sekitar lereng, seperti sumber air panas alami yang dimanfaatkan warga untuk kebutuhan sehari-hari maupun wisata.
Menurut ahli geologi, Gunung Inerie terbentuk akibat pergerakan lempeng tektonik antara Lempeng Indo-Australia dan Eurasia yang menciptakan rangkaian gunung berapi di sepanjang Flores.
Struktur kerucutnya yang hampir sempurna membuatnya menjadi salah satu gunung paling fotogenik di Indonesia, bahkan sering disebut sebagai “Gunung Fuji-nya Flores”.
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Istana Pagaruyung: Warisan Megah Kerajaan Minangkabau!
Kehidupan dan Budaya di Sekitarnya
Desa-desa di kaki Gunung Inerie, seperti Bena dan Gurusina, merupakan situs budaya penting yang mempertahankan tradisi megalitik dan arsitektur rumah adat khas Flores.
Rumah-rumah tersebut dibangun dengan kayu dan jerami, dihiasi ukiran serta batu-batu menhir yang melambangkan leluhur.
Setiap tahun, masyarakat mengadakan upacara adat “Reba”, yaitu ritual syukur atas hasil panen sekaligus penghormatan kepada arwah nenek moyang.
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Tari Cakalele: Warisan Semangat Perang dari Maluku!
Dalam upacara tersebut, arah dan kondisi Gunung Inerie sering dijadikan petanda spiritual.
Selain nilai budaya, Inerie juga menjadi daya tarik wisata alam yang luar biasa. Pendaki biasanya memulai perjalanan dari Desa Watumeze, dan butuh sekitar tiga hingga empat jam untuk mencapai puncak.
Meski pendakiannya cukup menantang karena lerengnya yang curam dan berbatu, pemandangan dari atas sangat menakjubkan—hamparan awan, laut Flores, dan desa adat di bawahnya tampak kecil namun memesona.
Legenda dan Kepercayaan Masyarakat
Di balik keindahan Gunung Inerie, tersimpan legenda yang masih diceritakan turun-temurun.
BACA JUGA:Sejarah Pedang Majapahit yang Tidak Berkarat: Senjata Legendaris dari Masa Kejayaan Nusantara!