Hal ini membuktikan bahwa masyarakat pada masa itu telah memiliki kemampuan dalam melakukan kontak dagang lintas wilayah melalui jalur laut.
Salah satu nekara paling terkenal di Indonesia adalah Nekara Pejeng yang ditemukan di Bali. Nekara ini memiliki ukuran luar biasa besar, dengan tinggi sekitar 1,8 meter dan diameter hampir 1 meter.
Masyarakat setempat menyebutnya sebagai “Bulan Pejeng” karena permukaannya yang mengkilap dan dianggap bersinar di malam hari.
Menurut legenda, nekara tersebut adalah potongan bulan yang jatuh ke bumi. Kisah mitologis ini menunjukkan betapa pentingnya nekara dalam sistem kepercayaan dan kehidupan spiritual masyarakat Bali kuno.
BACA JUGA:Sejarah Gunung Sanggar: Pesona dan Jejak Legenda di Tanah Bima!
Fungsi dan Kegunaan Nekara
Nekara tidak digunakan sebagai alat musik biasa, meskipun bentuknya menyerupai genderang.
Benda ini memiliki fungsi simbolik dan ritual. Dalam upacara adat, nekara sering digunakan untuk memanggil roh nenek moyang, meminta hujan, atau menyambut peperangan.
Suara yang dihasilkan ketika dipukul diyakini memiliki kekuatan magis yang bisa menghubungkan dunia manusia dengan dunia roh.
BACA JUGA:Sejarah Suku Toraja: Asal-Usul, Kebudayaan, dan Warisan Tradisi Mistis di Tanah Sulawesi!
Selain fungsi religius, nekara juga berperan sebagai simbol status sosial dan kekuasaan.
Hanya para pemimpin, kepala suku, atau tokoh spiritual yang memiliki hak untuk menyimpan atau menggunakan nekara.
Hal ini menunjukkan bahwa nekara merupakan lambang kehormatan dan kekuatan dalam masyarakat kuno.
Teknologi dan Seni Pembuatan
Pembuatan nekara membutuhkan keterampilan tinggi dalam teknologi pengecoran logam.