Di sisi lain, sambal dabu-dabu terasa lebih seimbang karena adanya tomat dan jeruk nipis yang membantu menyejukkan rasa pedasnya. Meskipun tetap menggunakan cabai rawit, kesegarannya membuat pedasnya terasa lebih "ringan".
Namun, tingkat kepedasan bisa bervariasi tergantung pada jumlah cabai dan cara pengolahan dari setiap individu.
BACA JUGA:Menjelajahi Rasa Khas Kuliner Khas Dayak, Wajib Kalian Cobain!
4. Pasangan serasi di piring
Sambal matah sangat pas disajikan dengan masakan khas Bali seperti ayam betutu, ikan bakar, nasi campur Bali, atau sate lilit.
Aroma khasnya membuat citarasa lauk semakin kuat dan menggoda.
Bahkan nasi putih yang sederhana pun bisa jadi lebih istimewa jika dipadukan dengan sambal ini.
BACA JUGA:Yuk Cobain Kuliner Khas Dayak, Dengan Rasa Yang Wow!
Sebagai alternatif, sambal dabu-dabu merupakan pendamping yang ideal untuk hidangan Manado seperti ikan bakar rica, ayam goreng, atau nasi kuning.
Keasaman dan kesegaran dari sambal ini membantu menyeimbangkan cita rasa makanan yang kaya dan berminyak.
Sangat sesuai untuk kamu yang menyukai rasa pedas segar yang menggugah selera.
Walaupun keduanya adalah sambal segar, sambal matah dan dabu-dabu memiliki keistimewaan tersendiri dalam hal rasa, komponen, dan pasangan hidangannya.
BACA JUGA:Cobain Yuk Makanan Khas Lumajang, Dengan Rasa Yang Tak Dimiliki Oleh Kuliner Daerah Lain!
Ingin yang lebih pedas dan wangi? Pilihlah sambal matah.
Namun, jika kamu mencari sambal yang segar dan asam, dabu-dabu adalah pilihan yang tepat!