5 Fakta Tentang Mangut Lele Yogyakarta yang Jarang Diketahui oleh Banyak Orang

Senin 29-09-2025,14:51 WIB
Reporter : Fitri
Editor : Almi

Kata ‘mangut’ sendiri memiliki sejarah yang menarik karena mengalami perubahan arti seiring waktu.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, mangut diartikan sebagai ikan yang dipanggang atau digoreng serta dimasak dengan santan kental dan bumbu cabai.

Dengan kata lain, mangut adalah sajian yang dibuat dari ikan dengan kuah mirip gulai atau sup.

BACA JUGA:Yuk Cobain Deretan Makanan Khas Jogja, Surganya Kuliner!

Namun, pada zaman dahulu, mangut merujuk kepada jenis ikan tertentu.

Dalam kamus Old Javanese-English karya P. J. Zoetmulder dan S. O. Robson yang diterbitkan pada 1982, mangut adalah jenis ikan tertentu yang terdapat dalam sastra Jawa Kuna.

Dalam teks Parthayajña, mangut merujuk pada ikan yang berada di ekosistem sungai.

Sementara itu, dalam karya Nawaruci dan Gita Sinangsaya yang ditulis pada abad ke-15 dan ke-16, mangut berarti ikan air tawar yang hidup di kolam bersama ikan-ikan lain seperti sepat, lopis, dan tambra.

BACA JUGA:Wajib Kalian Coba Kuliner Khas Tegal, Dengan Rasa Yang Istimewa!

Perubahan arti ini terindikasi terjadi pada abad ke-19, seperti yang tercatat dalam Serat Rama dan Serat Centini.

Dalam Serat Rama, mangut dicatat sebagai salah satu menu sehari-hari di Istana Ayodya.

Di sisi lain, Serat Centini menggambarkan mangut sebagai hidangan spesial untuk orang terhormat atau raja.

Saat ini, mangut dikenal sebagai hidangan berkuah yang terbuat dari ikan tawar atau laut, seperti ‘mangut bandeng’, ‘mangut lele’, dan banyak lagi.

BACA JUGA: Wisata Kuliner Toraja: 9 Sajian Khas yang Tidak Boleh Dilewatkan

3. Kesegaran Ikan Lele sebagai Kunci Kelezatan Mangut Lele

Hidangan ini menggunakan lele sebagai bahan utama.

Kategori :